Infocakrawala.com – PT Multi Spunindo Jaya Tbk berencana untuk melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di area Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2024 mendatang.
Calon emiten yang bergerak pada lapangan usaha komoditas nonwoven ini telah dilakukan melaksanakan Due Diligence Meeting kemudian Public Expose sehubungan dengan aksi korporasi yang disebutkan dan juga bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BRI Danareksa Sekuritas juga PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Jumlah saham yang tersebut akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 882.352.900 (delapan ratus delapan puluh dua jt tiga ratus lima puluh dua ribu sembilan ratus) saham biasa melawan nama, atau sebanyak- banyaknya 15% (lima belas persen) dari jumlah keseluruhan seluruh modal ditempatkan kemudian disetor penuh Perseroan pasca Penawaran Umum Utama Saham, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham, dan juga dengan biaya penawaran berkisar antara Rp250 – Rp350.
Artinya perseroan nantinya akan segera meraup dana segar dari aksi korporasi ini maksimal mencapai Rp308,82 miliar.
Sasongko Basuki, Direktur utama Perseroan menyampaikan bahwa Penawaran Umum Pertama Saham ini akan menyokong pengembangan industri perusahaan.
“Perseroan akan terus berazam menjadi perusahaan yang digunakan memberikan solusi pada pemenuhan permintaan sehari-hari masyarakat,” ucapannya di Public Expose secara virtual, Awal Minggu (18/12/2023).
Basuki mengatakan, rencananya seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Awal Saham, setelahnya dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 40% (empat puluh persen) akan dipergunakan Perseroan untuk pengembangan usaha. Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sisanya sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan juga sebagian pinjaman bank.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya antusias di melakukan IPO kemudian optimis di pengembangan perusahaan kedepan. Terlebih meninjau nilai sektor ekonomi dari pangsa nonwoven pada tahun 2023 yang tersebut diperkirakan mencapai Mata Uang Dollar 53.90 miliar. Pihaknya meyakini bahwa di kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan akan mencapai Simbol Dolar 72,19 miliar, bertambah pada CAGR sebesar 6,02%.
Sedangkan item nonwoven yang mana dihasilkan oleh Perseroan memiliki standar yang dimaksud tinggi serta bertaraf internasional, sehingga memungkinkan Perseroan untuk mendistribusikan produk-produk ke pangsa nasional juga mancanegara.
“Indonesia mempunyai perkembangan dunia usaha yang digunakan tinggi dalam regional Asia Tenggara pada lapangan usaha nonwoven. Perbaikan permintaan dari sektor Medis serta Kesehatan, Otomotif juga Konstruksi adalah pendorong utama pertumbuhan tersebut,” ujarnya.
Perseroan berusaha mencapai Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada tanggal 29 Desember 2023 kemudian Masa Penawaran Umum akan dilangsungkan pada 3 – 8 Januari 2024. Kemudian, Pencatatan Saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 10 Januari 2024.
Tercatat, kinerja keuangan di tempat tahun 2022 meliputi pendapatan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Simbol Dolar 7.1 juta.
(Sumber: Suara.com)