Mengenal Alat C-Arm untuk Operasi: Cara Kerjanya dan juga Digunakan untuk Penyakit Apa?

Mengenal Alat C-Arm untuk Operasi: Cara Kerjanya dan juga juga Digunakan untuk Penyakit Apa?

Infocakrawala.com – Saat ini semakin sejumlah bermunculan teknologi medis yang digunakan menghasilkan tindakan operasi lebih banyak cepat serta minim rasa sakit. Termasuk alat C-Arm jadi andalan dokter dalam rumah sakit canggih ketika tindakan operasi akibat minimal invasif. Alat apa sih itu dan juga digunakan untuk penyakit apa saja?

Dokter Spesialis Anastesi Samarinda, dr. Satria Sewu, Sp.An menjelaskan minimal invasif berarti tindakan medis yang dimaksud menguntungkan pasien oleh sebab itu lebih tinggi cepat sembuh, memudahkan serta mempercepat dokter pada waktu proses operasi. Sehingga setelahnya operasi efek samping yang diterima pasien sangat lebih tinggi rendah.

”Tindakan ini tak hanya saja mempercepat pemulihan pasien, tetapi juga meminimalisir efek samping obat oleh sebab itu penggunaannya yang berkurang, juga menurunkan kemungkinan infeksi sekunder yang mana dapat timbul akibat perawatan luka yang dimaksud kurang baik,” ujar dr. Satria melalui rilis pada keterangannya baru-baru ini. 

Mengenal C-Arm untuk Operasi Medis

Ilustrasi dokter sedang melakukan operasi (pixabay.com/sasint)
Ilustrasi dokter sedang melakukan operasi (pixabay.com/sasint)

Melansir Equipped MD, C-Arm adalah perangkat pencitraan medis atau X-Ray yang digunakan umumnya digunakan untuk rontgen di tempat UGD, rumah sakit, lalu sarana kondisi tubuh lainnya. Alat ini disebut C-Arm dikarenakan batangannya membentuk huruf C, yang mana digunakan untuk menghubungkan sumber sinar-X yaitu tabung sinar-X kemudian detektor sinar-X atau penguat gambar satu sejenis lain.

Berkat batangan alat pemeriksaan membentuk huruf C ini, maka dokter spesialis ketika operasi bisa saja langsyng meninjau apakah titik sasaran sinar-X yang diberikan seseuai atau belum. Tak main-main, alat ini akan otomatis memberikan sasaran ke titik akurat yang digunakan diharapkan dokter.

Inilah sebabnya Direktur Utama Primecare, John Kwari mengungkapkan ketika C-Arm digunakan untuk operasi atau tindakan pembedahan sasaran organ atau titik mampu sangat sesuai dengan yang tersebut diharapkan dokter bedah.

“Dengan teknologi C-Arm yang tersebut menyediakan layanan bedah minimal invasif dengan tingkat presisi yang tinggi,” papar John.

Cara Kerja Teknologi C-Arm untuk Operasi

C-Arm terdiri dari generator serta penguat gambar atau detektor panel datar. Sambungan berbentuk C ini memungkinkan alat mampu bergerak ke segala arah sehingga ilustrasi kondisi pasien dapat diambil dari berbagai sudut.

Pada C-Arm generator yang mana memancarkan sinar X menembus tubuh pasien kemudian penguat atau detektor akan menangkap data yang diberikan sinar X tersebut, dan juga mengubahnya menjadi gambar yang tersebut ditunjukan pada monitor C-Arm. 

Menariknya, ketika digunakan perangkat ini dapat memberikan gambar x-ray resolusi tinggi dengan cepat, sehingga dokter dapat memantau perkembangannya kapan cuma juga mampu segera melakukan tindakan koreksi.

Penyakit yang Bisa Diatasi dengan C-Arm

Adapun teknologi pencitraan diperkenalkan sejak pada 1955 serta terus berprogres jadi lebih lanjut canggih serta cepat aetiap tahunnya, sehingga semakin berbagai tindakan pada penyakit tertentu bisa saja diintervensi dengan alat ini. 

Beberapa penyakit yang mana mampu diatasi dengan C-Arm melalui tindakan operasi yaitu meliputi pembedahan atau anastesi (dengan bius), ortopedi atau hambatan tulang yang mana sulit dijangkau, traumatologi, bedah vaskular meliputi sistem saraf seperti limfatik, arteri kemudian pembuluh darah vena.

Lalu ada juga permasalahan kardiologi yang meliputi penyakit jantung lalu pembuluh darah yang mana bisa saja diadakan dengan kondisi normal atau di keadaan sadar.

Adapun rumah sakit, pusat bedah, hingga klinik yang dimaksud menggunakan alat ini akan datang dapat menghemat biaya pengobatan, bahkan risiko pasien perlu dapat tindakan bedah medis lanjut sanggup dicegah, dikarenakan sanggup menambah potensi keberhasilan tindakan operasi. 

(Sumber: Suara.com)