Infocakrawala.com – JAKARTA – eksekutif melalui Kementerian Koordinator Lingkup Kemaritiman lalu Penanaman Modal (Kemenko Marves) meresmikan pabrik komponen anoda sel litium oleh PT Indonesia BTR New Energy Material Kawasan Industri Kendal (KIP) di dalam Kawasan Sektor Bisnis Khusus (KEK) Kendal, Rabu (07/08/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penyelenggaraan pabrik anoda penyimpan daya litium ini lantaran dapat menggerakkan sistem ekologi kendaraan listrik yang digunakan kuat lalu terintegrasi di tempat Tanah Air.
“Saya sangat senang bahwa dalam PT Indonesia BTR ini telah mampu memproduksi 80.000 ton material anoda yang tersebut ini kalau dalam jadikan ke mobil akan menjadi satu setengah jt mobil listrik, sangat besar lagi, apalagi nanti kalau ditambah 80.000 ton produksi di dalam bidang ini. Berarti akan menjadi tiga jt mobil listrik pertahunnya,” jelas Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan yang dimaksud sama, Menteri Koordinator Area Kemaritiman dan juga Penanaman Modal (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pabrik ini memiliki kapasitas 80 ribu ton yang dimaksud cukup untuk menghasilkan anoda akumulator bagi 1,5 jt mobil listrik. Adapun pada awal kuartal IV tahun ini, pengerjaan fase kedua akan dimulai serta diprediksi selesai pada Maret 2025 sehingga total kapasitas menjadi 160 ribu ton.
“Dengan kapasitas ini, Indonesia akan menjadi produsen anoda penyimpan daya nomer 2 terbesar di area dunia, juga pabrik ini akan menjadi yang mana terbesar dalam dunia,” jelas Luhut.
Luhut menerangkan, BTR New Material Group ketika ini telah dilakukan menjadi produsen material anoda akumulator litium terbesar di area dunia selama 10 tahun berturut-turut, dengan pangsa lingkungan ekonomi sebesar 26% pada tahun 2022. Atas kerja mirip pemerintah Indonesia dengan produsen elemen penyimpan daya yang mana mumpuni, juga konsistensi untuk setiap saat menyokong perkembangan hilirisasi, kredibilitas menjadi penting.
“Karena dasar kredibilitas yang akan menjadi dasar kepercayaan bagi Investor. Kita tidak ada bisa saja lagi bersaing dengan negara-negara tetangga hanya sekali sekedar mengandalkan insentif. Tapi kredibilitas kemudian kepercayaan menjadi faktor kunci. Ini adalah yang digunakan harus kita pertahankan,” papar Luhut.
Ia menuturkan, pabrik pasca-proses ini terletak di tempat Kawasan Industri Kendal dalam Provinsi Jawa Tengah, dengan luas lahan 12 hektar, akan memproduksi hasil jadi material anoda penyimpan daya litium. Ekspor perdana bulan Agustus sampel 30,8 ton atau 1 kontainer item jadi dikirimkan ke pasar internasional untuk memenuhi permintaan Samsung. Selanjutnya LG Panasonic, Tesla, serta pelanggan internasional penting lainnya telah melakukan pemesanan barang jadi.
Luhut menambahkan, pada waktu ini Indonesia mempunyai kemungkinan yang digunakan sangat besar untuk merancang lingkungan kendaraan listrik, untuk mewujudkan aktivitas produksi, pengaplikasian komponen di negeri, penyerapan tenaga kerja, juga pemindahan teknologi. Oleh dikarenakan itu, pemerintah berupaya menarik penanaman modal di sektor terkait sebanyak-banyaknya ke Indonesia.