Infocakrawala.com – Semakin ramainya pembicaraan mengenai pneumonia misterius di dalam China menghasilkan banyak orang bertanya-tanya, akankah wabah yang disebutkan masuk ke Indonesia?
Sejauh ini, Rumah Sakit Anak Beijing memang benar sudah ada melaporkan lonjakan tindakan hukum hingga 9.378 pasien setiap hari. Orang tua pada Jinan juga sudah pernah melaporkan bahwa separuh siswa di dalam kelas anak merasakan sakit.
Jumlah yang tersebut tiada sedikit itu pun menciptakan sebagian pihak menghubungkannya dengan virus Covid-19. Namun, Professor Zhang Wen Hong selaku Direktur Pusat Medis Nasional untuk Penyakit Menular pada Shanghai menjelaskan bahwa wabah yang disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae ini berbeda dengan corona.
Wabah pneumonia di area China akankah masuk Indonesia?
Sejauh ini, otoritas Indonesia memang benar belum mengambil langkah untuk pembatasan perjalanan orang China ke Indonesia serta sebaliknya.
Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan lalu Pengendalian Penyakit Menular dalam Kementerian Bidang Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia masih mengambil langkah “kewaspadaan” dari orang yang digunakan datang dari luar negeri,
“Sesuai rekomendasi WHO (Organisasi Bidang Kesehatan Dunia), kita tidak ada memberlakukan karantina isolasi dari negara-negara yang terjangkit kemungkinan dari China,”ujar Imran pada hari Rabu lalu.
Kemenkes juga telah dilakukan menerbitkan peringatan serius kewaspadaan melalui SE (surat edaran) Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di area Indonesia.
Surat yang dimaksud ditujukan untuk kepala dinas kebugaran provinsi, kabupaten/kota, direktur/kepala rumah sakit, kepala kantor kondisi tubuh pelabuhan kemudian kepala puskesmas di area Indonesia.
Melalui surat tersebut, Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan serta Pengendalian Penyakit menyebutkan bahwa pihaknya telah lama memohonkan Kantor Aspek Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemantauan perkembangan kasus.
Isi Surat Ederan Kementerian Kesehatan
Berikut ini adalah isi surat tersebut.
- Meningkatkan pengawasan pada orang (awak, personel, dan juga penumpang), aat angkut, barang bawaan, binatang pembawa penyakit, lingkungan, vektor, bandar udara juga pos lintas batas negara, khususnya yang mana berasal dari negara terjangkit.
- Melakukan pemantauan terhadap perkembangan perkara dan juga negara terjangkit.
- Meningkatkan kewaspadaan dini dengan pemantauan tindakan hukum dicurigai pneumonia.
- Berkoordinasi dengan dinas kondisi tubuh juga rumah sakit rujukan setempat.
- Berkoordinasi dengan penanggung jawab alat angkut.
- Meningkatkan upaya iklan kemampuan fisik bagi publik bandar udara, pelabuhan, kemudian pos lintas batas negara.
- Melaksanakan surveilans ketat dengan melapor penemuan tindakan hukum ke Sistem Kewaspadaan DIni dan juga Respon (SKDR).
- Memfasilitasi pengiriman spesimen yang membutuhkan pengiriman port-to-port ke laboratorium rujukan nasional.
Demikian penjelasan mengenai wabah pneumonia misterius dalam China yang mana angkanya terus meningkat serta menghasilkan khawatir orang-orang.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
(Sumber: Suara.com)
