Wamenkominfo sebut tiga aspek penting pemanfaatan AI di tempat Indonesia

Wamenkominfo sebut tiga aspek penting pemanfaatan AI di dalam tempat Indonesia

InfoCakrawala.com – Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan juga juga Informatika Nezar Patria menyebut tiga aspek penting yang tersebut itu harus diperhatikan dalam pemanfaatan serta pengembangan kecerdasan buatan (AI) di tempat tempat Indonesia.

"Pemanfaatan teknologi AI ini semakin menunjukkan potensinya dari berbagai sisi. Kita dapat lihat paling tiada ada tiga aspek yang dimaksud hal tersebut harus selalu diperhatikan dalam pemanfaatan lalu pengembangan AI," ujar Nezar pada Jakarta, Kamis.

Nezar mengatakan ketiga aspek yang digunakan disebut adalah teknologi, human capital, juga tata kelola AI.

Dari segi teknologi, kata dia, pengembangan AI tertinggi terjadi pada dalam sektor informasi kemudian komunikasi, jasa keuangan lalu asuransi, serta sektor administrasi pemerintahan serta pertahanan.

Sementara dari sisi human capital, Nezar menyebutkan bahwa teknologi AI membantu 26,7 jt pekerja pada Indonesia atau setara dengan 22 persen dari total pekerja saat itu.

Dia mengatakan pada tahun 2030, teknologi AI diprediksi akan memberikan kontribusi sekitar 366 miliar dolar AS pada pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia juga juga sekitar 1 triliun dolar AS untuk seluruh kawasan ASEAN.

Adapun dari perspektif governance, pemanfaatan AI yang dimaksud dimaksud diiringi berbagai risiko memerlukan tata kelola AI yang digunakan hal tersebut baik.

Nezar menyatakan Kementerian Kominfo sudah merumuskan surat edaran Menteri Kominfo tentang pedoman etika AI.

Dokumen hal itu diharapkan menjadi panduan umum pemanfaatan, nilai etika, pelaksanaan, kemudian tanggung jawab dalam aktivitas konsultasi, analisis, serta pemrograman yang digunakan dimaksud melibatkan AI.

Nezar menekankan bahwa regulasi kemudian tata kelola AI bukan cuma untuk mengurangi risiko tetapi juga untuk memberikan dorongan bagi pelaku perusahaan yang mana mengembangkan teknologi AI dalam Indonesia.

Pemerintah, kata dia, berupaya menciptakan sistem ekologi AI yang mana dimaksud membantu perkembangan teknologi sekaligus mengurangi kemungkinan risiko yang mana yang disebut ditimbulkan.

"Kita coba memaksimalkan manfaatnya lalu meminimalkan risiko negatifnya. Itu saya kira stand point pemerintah pada saat ini agar inovasi-inovasi AI ini bisa jadi jadi berkembang kemudian juga sekaligus kita juga sanggup memonitor atau memitigasi risiko-resiko yang digunakan yang akan muncul," pungkas dia.

(Sumber: AntaraNews)