3 Mitos Operasi Penggantian Lutut yang Sering Bikin Salah Paham

3 Mitos Operasi Penggantian Lutut yang Sering Bikin Salah Paham

Infocakrawala.com – Pengapuran sendi lutut atau osteoarthritis dapat sangat mengganggu lansia pada waktu beraktivitas, khususnya yang mana sudah ada mengalami osteoporosis. Tapi tahu nggak sih, operasi penggantian lutut mampu jadi solusi loh. Tapi sayang sejumlah mitosnya, memang sebenarnya apa saja?

Osteoarthritis adalah kondisi ketika tulang rawan mengalami kerusakan, padahal tulang ini punya fungsi vital yaitu melindungi bagian ujung tulang keras. Ketika sendi tulang rawan mulai menipis bisa saja menyebabkan konflik yang digunakan mengakibatkan nyeri, otot pada sekitar sendi melemah, bahkan ada pendapat pertentangan ketika sendi digerakkan.

Konsultan Orthopaedic, Hip & Knee Surgeon ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur Prof. Azhar M. Merican menjelaskan operasi penggantian lutut terdiri dari dua jenis atau metode. Pertama, penggantian sendi lutut total atau total knee replacement (TKR) lalu kedua penggantian lutut parsial yang dimaksud juga dikenal dengan unicompartmental atau artroplasti.

“Kedua metode ini dijalankan melalui operasi bedah, yaitu mengganti tulang rawan yang rusak dengan alternatif metal atau plastik, sehingga bisa jadi masuk kategori implan,” papar Prof. Azhar melalui keterangannya di area Ibukota Indonesia beberapa waktu lalu.

Ilustrasi Osteoarthritis (ANTARA/Shutterstock/Kim Kuperkova)
Ilustrasi Osteoarthritis (ANTARA/Shutterstock/Kim Kuperkova)

Jika sudah ada dilakukan, kedua metode penggantian lutut ini dapat membebaskan penderitaan pasien osteoarthritis dari kondisi obat pereda nyeri ketika berjalan, mengatasi fungsi sendi di tempat usia senja sehingga tiada perlu lagi berjalan dengan tongkat, hingga meningkatkan kualitas hidup pasien.

Tapi sayangnya, di area Indonesia masih berbagai publik yang digunakan salah paham terhadap operasi penggantian lutut, lalu efeknya memunculkan ketakutan tersendiri. Berikut ini rangkuman mitos pergantian lutut yang perlu diketahui berdasarkan penjelasan Prof. Azhar:

1. Tulang serta Lutut Dipotong

Dokter yang mana berpraktik di area Kuala Lumpur Negara Malaysia itu menjelaskan berbagai orang mengira tindakan operasi penggantian lutut, berarti tulang betis juga paha pasien akan dipotong lalu diambil lututnya serta digantikan dengan metal seperti robot.

“Padahal tak begitu kita semata-mata melakukan tindakan selaiknya membuka tutup botol pada antara penyambung tulang. Jadi tulang rawan di area lutut itu itu kita kikis habis juga digantikan dengan metal, sehingga bukan lagi nyeri dan juga bisa saja beraktivitas seperti sedia kala,” jelas Prof. Azhar.

2. Harus Dibongkar Pasang

Lantaran anggapan lutut diganti dengan benda seperti metal atau plastik, sejumlah orang salah paham benda yang dimaksud sesekali harus dikeluarkan lalu diganti.

Padahal kata dokter yang mana juga President of Malaysian Orthopaedic Association 2019 itu, metal yang digunakan digunakan sebagai implan dalam antara sendi lutut ini mampu bertahan hingga 20 tahun.

“Maksud bertahan ini tidak berarti 20 tahun akan diganti, tapi hanya sekali dicek ulang apakah masih berfungsi dengan baik. Tapi selama itu sebagian besar pasien tidaklah mengeluhkan kesulitan berarti,” kata dokter yang digunakan ahli di dalam bidang orthopaedic trauma surgery itu.

3. Dilakukan Melalui Operasi Besar

Akibat kesalahpahaman, operasi penggantian lutut berarti memotong dan juga membuang lutut digantikan dengan sendi robot, hasilnya banyak orang menganggap tindakan ini merupakan operasi besar.

Ilustrasi nyeri lutut. [shutterstock]
Ilustrasi osteoarthritis. [shutterstock]

Padahal Prof. Azhar yang tersebut juga ahli rekonstruksi ligamen lutut kemudian bedah penggantian pinggul & revisi lutut ini menjelaskan, operasi penggantian lutut tak memerlukan sayatan besar kemudian waktu yang digunakan lama di tempat ruang dengan anestesi.

“Sayatan kecil dilaksanakan untuk mengakses bagian lutut yang digunakan sakit. Kemudian, dokter dengan lembut akan menggerakkan struktur pendukung lutut serta menghilangkan tulang rawan juga jaringan tulang yang rusak dari permukaan tibia serta tulang paha di dalam area rematik,” beber Prof Azhar.

Dua Jenis Operasi Penggantian Lutut

A. Operasi Penggantian Lutut Total

Penggantian sendi lutut total atau total knee replacement (TKR) adalah prosedur medis yang dijalankan dengan cara mengganti sendi lutut yang telah rusak dengan sendi lutut buatan (prostetik).

Tujuannya adalah untuk menghilangkan nyeri dan juga mengatasi fungsi sendi lutut, agar pasien tetap memperlihatkan dapat menggunakan lututnya seperti biasa. sebagian besar tindakan TKR disebabkan oleh penyakit sendi yang mana disebut dengan osteoarthritis atau pengapuran sendi.

B. Operasi Penggantian Lutut Parsial

Ini adalah operasi untuk mengangkat kompartemen yang tersebut rusak pada lutut dan juga menggantinya dengan alternatif metal atau plastik. Tulang rawan kemudian tulang yang sehat biasanya akan dibiarkan saja.

Berbeda dengan TKR, metode operasi ini cenderung butuh keahlian yang tersebut lebih lanjut rumit sebab tidaklah sembarang orang sanggup melakukannya, harus orang dengan keahlian operasi penggantian lutut sehingga perlu dokter subspesialis.

“Bahkan metode ini cenderung lebih banyak mahal, lantaran implan dibuat personalisasi akibat bukan mirip untuk setiap orang, lalu biasanya didesain khusus yang digunakan pada waktu ini bisa jadi dipesan atau didatangkan segera dari negara Eropa seperti London,” pungkas Prof. Dr. Azhar M. Merican.

(Sumber: Suara.com)