Banyak Kasus Bunuh Diri Terjalin di area Kalangan Remaja, Hal ini 4 Penyebabnya

Banyak Kasus Bunuh Diri Terjalin di dalam area Kalangan Remaja, Hal ini 4 Penyebabnya

Infocakrawala.com – Belakangan, persoalan hukum bunuh diri di dalam kalangan remaja kian meningkat. Hal ini pun menjadi sorotan masyarakat. Yang menjadi pertanyaan, apa alasan para remaja yang disebutkan mengakhiri hidupnya?

Dokter spesialis ilmu kedokteran jiwa, Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengungkapkan ada berbagai faktor yang menyebabkan remaja memilih mengakhiri hidupnya.

Dalam media briefing dengan PB IDI (11/12/2023), Dr. Nova yang dimaksud akrab disapa Noriyu itu membagikan beberapa faktor risiko yang menimbulkan seseorang mempunyai ide untuk bunuh diri. Berikut beberapa di area antaranya:

1. Loneliness (kesepian)

Kesepian menjadi salah satu faktor kuat yang tersebut memproduksi seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Noriyu menjelaskan bahwa faktor kesepian menyebabkan merek merasa sendiri, hingga akhirnya muncul pemikiran untuk mengakhiri hidupnya.

Di sisi lain, kesendirian juga bisa jadi menjadi cara untuk mengetahui tanda-tanda risiko adanya keinginan remaja yang dimaksud untuk bunuh diri. Mereka yang digunakan kesepian patut untuk diperhatikan agar terhindar dari munculnya ide bunuh diri.

2. Burdensomeness (merasa dirinya sebagai beban)

Remaja yang dimaksud merasa dirinya adalah beban, akan berpikir bahwa mereka tiada dapat memenuhi ekspektasi orang di tempat sekitarnya. Hal ini kemudian mampu memunculkan pemikiran untuk bunuh diri.

3. Belongingness (rasa memiliki)

Ketika remaja merasa dirinya tak diharapkan atau dimiliki oleh orang lain, ini akan membuatnya berpikir untuk bunuh diri. Misalnya, pada keluarga dirinya seakan tergantikan. Atau pada hal lainnya, ia merasa seperti tidaklah memiliki keluarga. Situasi ini akan memancing ide-ide remaja yang dimaksud untuk mengakhiri hidupnya.

4. Hopelessness (putus harapan)

Hal lain yang dimaksud menyebabkan remaja berpikir untuk bunuh diri yaitu dikarenakan tak adanya harapan. Ia merasa putus asa dengan harapan hidupnya. Hal yang disebutkan membuatnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Oleh oleh sebab itu itulah, perlu adanya upaya pencegahan agar keinginan bunuh diri itu tak dilaksanakan oleh remaja. Noriyu mengatakan, penting setiap saat memerhatikan orang-orang yang dimaksud ada dalam sekitar kita, baik dari kebiasaan atau hal lainnya. Biasanya, akan ada pembaharuan perilaku orang tersebut. Hal ini menjadi cara mengetahui tanda seseorang ingin bunuh diri.

“Untuk memeriksa diri sendiri, ya kita lihat kebiasaannya, kalau sudah ada bukan dapat ketawa maka telah bukan beres. Itu salah satu hal simple bahwa ada pembaharuan yang digunakan terjadi,” ungkap Noriyu.

Noriyu juga berpesan agar bukan pernah menganggap remeh permasalahan kecil orang-orang terdekat, seperti keluarga. Cobalah terus-menerus beri perhatian kemudian cari cara agar merekan tak merasakan faktor-faktor di area atas.

Misalnya dengan mencoba melakukan hal-hal menyenangkan bersamanya tanpa menyinggung perasaan mereka. Hal ini akan menghasilkan orang yang disebutkan tahu kalau dirinya diperhatikan.

“Jangan pernah menganggap remeh kalau anggota keluarga enggak ada masalah. Misalnya, kalau anggota keluarga enggak meninggalkan dari rumah, tunjukkan attention serta perhatian. Jadi sanggup mulai dari hal-hal yang digunakan tidaklah menyerempet hal-hal stresnya dia. Tapi beliau tau kalau dirinya diperhatikan,” pungkasnya.

(Sumber: Suara.com)