Bisnis  

Belum Pelajari Strategi Analisa, BEI IngatkanJangan Coba-coba Penanaman Modal Saham

Belum Pelajari Strategi Analisa, BEI IngatkanJangan Coba-coba Penanaman Modal Saham

Infocakrawala.com – JAKARTA – Penanaman Modal saham telah lama menjadi bagian dari perencanaan keuangan setiap kalangan. Namun, tak jarang ditemui proses jual beli saham tanpa strategi analisa apapun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengamati kebanyakan penanam modal pemula mengikuti rekomendasi dari influencer atau orang yang tersebut dikenalnya, yang mana sama-sama berinvestasi saham. “Pendekatan ini bisa jadi dikatakan kurang tepat sebab belum tentu hasil analisanya cocok untuk portofolio setiap orang,” terang BEI pada keterangan, Hari Jumat (22/3/2024).

Bursa mencermati pembelian saham berdasarkan rekomendasi itu adalah hal yang digunakan lumrah. Akan tetapi, setiap penanam modal juga harus miliki alasan mengapa pada akhirnya memilih rekomendasi tersebut.

Maka dari itu, alangkah pentingnya bagi pemodal untuk mempelajari analisis saham sebelum melakukan kegiatan jual beli saham. “Analisis saham sangat diperlukan bagi para pemodal oleh sebab itu menjadi salah satu faktor penentu untuk mengambil tindakan ketika akan bertransaksi saham di tempat Bursa Efek Indonesia (BEI),” jelasnya.

Strategi analisa saham dikategorikan menjadi dua, yaitu analisa teknikal serta analisa fundamental. Pemodal jangka panjang biasanya akan memilih analisa fundamental. Sementara itu, pemodal jangka pendek juga perlu mempelajari cara membaca analisis teknikal.

Dalam analisa fundamental, metode pengukuran yang mana mampu dipakai penanam modal untuk mengetahui nilai performa sebuah saham adalah kinerja keuangan perusahaan, kondisi ekonomi, manajemen efektivitas perusahaan serta persaingan bidang usaha dalam bidang perusahaan yang disebutkan bergerak.

Untuk indikator analisis fundamental, pemodal sanggup menggunakan Return to Equity (ROE), Price to Earnings Ratio (PER), dan juga indikator analisis fundamental lainnya. Analisis fundamental dapat membantu pemodal untuk memperoleh informasi nilai tukar sebuah saham untuk dibandingkan dengan biaya terkini yang ada.

Data ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan penanam modal apakah sebuah saham yang disebutkan overvalued atau undervalued. Penanam Modal bisa saja melakukan analisis saham dengan pendekatan kondisi fundamental perusahaan lalu sektor lapangan usaha bisnisnya.