Bertentangan dengan AS, Israel Ogah Libatkan Otoritas Palestina dalam Gaza

Bertentangan dengan AS, Israel Ogah Libatkan Otoritas Palestina dalam Gaza

InfoCakrawala.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan calon mengecualikan Otoritas Palestina dari pemerintahan Jalur Gaza periode pasca perang. Dengan demikian, sikap Israel itu bertentangan dengan keinginan Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan sebagian laporan media Israel pada Selasa (5/12/2023). Salah satu kabar yang disampaikan oleh stasiun televisi rakyat Israel, KAN.

“Netanyahu baru-baru ini berkata kepada AS bahwa “tidak akan ada otoritas Palestina di area Gaza setelah perang,” katanya.

Netanyahu disebut mengesampingkan aturan apa pun yang mana dibuat Hamas yang dimaksud memerintah Gaza sejak 2007. Saat itu, Tepi Barat Palestina berada di tempat bawah kontrol Otoritas Palestina.

KAN mengungkapkan Netanyahu menyatakan pada pertemuan tertutup Partai Likud bahwa dia menentang pemerintahan Otoritas Palestina dalam Jalur Gaza setelah perang, dan juga sudah memberitahu Washington.

“Tidak akan ada otoritas Palestina serupa sekali di tempat Gaza,” kata Netanyahu.

Terkait ini, pihak AS serta Otoritas Palestina belum mengomentari pernyataan Netanyahu.

Meski demikian, pernyataan Netanyahu bertentangan dengan sikap AS yang tersebut beberapa kali menekankan harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina dalam Gaza setelah perang berakhir.

Otoritas Palestina juga mengatakan siap kembali ke Gaza berdasarkan rencana urusan politik komprehensif yang mencakup persatuan antara Tepi Barat, Gaza, kemudian Yerusalem Timur yang digunakan diduduki.

Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di dalam kamp pengungsi Bureij di area Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023).  [Mahmud HAMS/AFP]
Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di dalam kamp pengungsi Bureij pada Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Mahmud HAMS/AFP]

Diketahui, Israel melanjutkan serangan militer ke Jalur Gaza pada 1 Desember, atau setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.

Paling sedikit 15.899 warga Palestina tewas juga lebih lanjut dari 42 ribu terluka dalam serangan tanpa henti Israel dalam kantong Palestina itu sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas Hamas.

Korban tewas Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang. (Antara)

(Sumber: Suara.com)