Bisnis  

Dari Jualan dengan Gerobak Keliling, Sudar Kini Juragan Bakso Malang Berkat KUR BRI

Dari Jualan dengan Gerobak Keliling, Sudar Kini Juragan Bakso Malang Berkat KUR BRI

Infocakrawala.com – JAKARTA – Tekun berjuang tanpa kenal lelah telah terbukti menjadi salah satu kunci sukses pada berusaha. Hal itu dibuktikan oleh Sudar, orang entrepreneur bakso Malang, yang dimaksud memulai usahanya dari berjualan bakso keliling dalam Citayam.

Pada 1995, pria jika Malang itu memutuskan merantau untuk merintis bakso Malang di dalam Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, Sudar berprofesi sebagaisopir truk angkutan barang. Bermodalkan semangat ingin maju kemudian modal sekadarnya, Sudar memulai perniagaan bakso Malang-nya.

“Awalnya coba-coba untuk jualan ciri khas kota asal. Usaha awal lima gerobak. Saya serta empat orang karyawan,” ucap Sudar ketika ditemui Sindonews, belum lama ini.

Sudar berkeliling di area wilayah Citayam menjajakan baksonya dengan menggalakkan gerobak. Hujan dan juga panas bukanlah menjadi penghalang baginya untuk mengembangkan usaha dan juga memutar roda perekonomian keluarga. “Jatuh-bangun di bisnis telah biasa. Paling parah ketika krisis moneter pada 1998 juga pandemi Covid-19 pada rentang 2020-2022,” kenangnya.

Berkembang Berkat Sentuhan KUR BRI

Seiring berjalannya waktu, usahanya terus berkembang. Dari lima gerobak, Sudar mengembangkan bisnis baksonya hingga menjadi 12 gerobak. Namun, Sudar tak lantas berpuas diri.

Setelah enam tahun berdagang bakso keliling dengan gerobak, Sudar pun memutuskan untuk mengubah pola bisnisnya dengan menetap di dalam ruko. Pilihannya tepat, dan juga usahanya kian tumbuh hingga sekarang ini dirinya sudah ada memiliki tiga cabang di area ruko.

Sudar menyatakan usahanya sejauh ini cukup konsisten lantaran pelanggan tetap memperlihatkan setia. Tentunya hasil itu buah kerja keras dan juga ketekunannya sebagai pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). “Dalam satu hari (di satu cabang) sanggup laku 200-350, porsi. Hari biasa menerbitkan pukul 10.00-22.00 WIB. Kalau Ramadan pukul 17.00-23.00 WIB,” katanya.

Bahkan, kata dia, pada waktu Lebaran penjualannya akan meningkat sampai lima kali lipat. Jadi, ia selalu memilih menunda untuk pulang kampung ke Malang. “Pulang kampung sehabis Lebaran. Saat Lebaran cukup ramai, mengakses akan tambahan pagi dan juga baru tutup ketika lelah,” ujarnya.