Detail Kebaya Akad BCL Dibongkar Didiet Maulana, Tak Cuma Indah tapi Juga Sarat Makna

Detail Kebaya Akad BCL Dibongkar Didiet Maulana, Tak Cuma Indah tapi Juga Sarat Makna

InfoCakrawala.com – Desainer kondang Didiet Maulana menjadi orang di area balik kebaya akad Bunga Citra Lestari (BCL) yang digunakan menikah pada 2 Desember 2023 kemarin.

Kala itu, BCL terlihat menggunakan kebaya model kutubaru warna putih dengan detail yang digunakan sangat cantik.

Setelah sempat mengundang rasa penasaran netizen, Didiet Maulana mengungkap persoalan detail kebaya akad BCL tersebut.

Lewat Instagram, Didiet membenarkan bahwa konsep busana pernikahan BCL kemudian Tiko Aryawardhana memakai budaya Jawa. Rupanya, Tiko memang keturunan suku Jawa, beda dengan BCL yang keturunan Minang.

Lebih lanjut, Didiet mengaku terinspirasi dari kebaya klasik pada era 1950-1980an. “Untuk Unge, aku merancangkan Kebaya Kutubaru dengan potongan yang digunakan kerap kulihat dari dokumentasi klasik kebaya pada foto-foto tahun 1950an hingga 1980an,” tulis Didiet pada caption, Rabu (6/12/2023).

Untuk detail kebaya, desainer langganan selebriti tanah air ini memakai brokat Perancis berbentuk bunga. Bukan tanpa alasan, brokat berbentuk bunga itu disematkan sebab sesuai dengan nama BCL dan juga menyimbolkan kebahagiaan.

“Sesuai dengan nama pengantin serta juga laksana bunga yang mekar dalam hari pernikahannya,” lanjut Didiet.

Kemewahan kebaya kutubaru itu semakin terasa dengan adanya angkin, ikat pinggang yang mana terbuat dari kain berwarna merah tua.

Untuk bawahan, Tiko serta BCL memakai batik sogan Sido Mulyo gaya Solo yang dimaksud sarat akan makna kesejahteraan.

“Tampilan Unge dilengkapi dengan kehadiran angkin berwarna merah tua dengan batik sogan Sido Mulyo gaya Solo, yang mana menyimbolkan pemakainya menjadi mulia, hidup bahagia dan juga tenteram,” jelas Didiet.

Tak berhenti sampai di dalam situ. Didiet juga menjelaskan masalah hiasan kepala yang dipakai BCL saat akad nikah.

“Dengan memakai hiasan rambut yaitu sisir serupa mahkota di dalam tengah dengan Centhung (perlambang gerbang), yang menandakan pribadi perempuan akan memasuki gerbang tahapan baru kehidupan,” terangnya.

(Sumber: Suara.com)