Hijrah Transformatif Menuju Indonesia Damai 2024

Hijrah Transformatif Menuju Indonesia Damai 2024

Infocakrawala.com – Prof Dr Muhammad Said
Kelompok Ahli BNPT juga Alumnus PPSA 23/21 Lemhannas RI

TAHUN 2023 sudah berlalu diganti Tahun Baru 2024. Pergantian tahun mengandung pelajaran penting muhasabah diri, tentang pemanfaatan waktu 12 bulan sebagai dasar pijakan memproyeksi jadwal masa depan yang tersebut lebih banyak baik.

Bahkan, kitab suci agama (Al-Qur’an) memerintahkan (wajib) memandang catatan atau sejarah masa lalu sebagai langkah strategis untuk mendirikan kesuksesan masa depan secara lebih besar efisien, efektif, dan juga menjadikan waktu miliki nilai tambah (value added) yang dimaksud positif untuk diri, keluarga, masyarakat, bangsa serta negara. Tuhan pun bersumpah ‘demi waktu, sesungguhnya manusia itu merugi kecuali merekan yang dimaksud yang tersebut yakin, percaya juga melakukan produktivitas bernilai guna bagi sejumlah orang’.

Peduli atau tak kita dengan waktu, mirip sekali tak berpengaruh bagi waktu menghadapi sikap serta pilihan kita. Waktu akan berjalan sesui orbitnya sendiri, silih berganti tanpa menyebabkan kepentingan (free of interest) apa-apa bagi dirinya. Namun, kenetralan waktu mengandung pelajaran bagi mereka yang hati, akal, pikirnya terstimulasi keuntungan dari berbagai berkarya.

Kini kita telah terjadi memasuki hari-hari di tempat awal 2024. Momen Natal serta Tahun Baru kali ini tidak ada lepas dari riak-riak yang tersebut kemanusiaan by design pihak yang tersebut tak bertanggung jawab untuk Indonesia damai.

Hari ini kita masih diperhadapkan berbagai ancaman nyata pada mewujudkan ‘Indonesia Damai’ baik menghadapi nama agama, ideologi, politik, ekonomi, serta nilai-nilai sosial-budaya. Separatisme pada Papua hingga pada waktu ini terus menelan korban merupakan ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan mewujudkan Indonesia damai.

Secara ideologi, kelompok separatis Papua memiliki hasrat besar untuk mengubah Pancasila serta Bendera Merah Putih, bendera kebangsaan Indonesia. Secara kebijakan pemerintah kelompok ini berambisi untuk meraih kekeuasaan, mengatur kemudian menata kemungkinan daerah, serta prospek garta sumber kekayaan alam Indonesia sesuai dengan sistem, nilai serta kepentingan mereka.

Demikian pula halnya dengan sistem sosial budaya lokal. Separatisme sebagai pergerakan ideologis dan juga politis bukan terpisah dari entitas lain yang lebih lanjut besar baik nasional, regional, maupun internasional.

Turbulensi geopolitik global diperkuat arus peredaran informasi yang tak terbendung sebagai impact dari power internet of things (IoT) memberi ruang bagi berkembangnya ideologi non-Pancasila, yang dimaksud berpengaruh terhadap landscape hidup sosial, ekonomi, juga politik. Transmisi ideologi, penyebaran hoaks, serta hate speech dengan tujuan memperlemah kohesi sosial melaju begitu cepat, sehingga sulit membedakan kebenaran juga kepalsuan berita.

Sebagai upaya untuk mengisi lembaran Tahun Baru 2024 kita optimalkan waktu untuk pengabdian yang dimaksud lebih tinggi luas mendrama-baktikan prospek positif sesuai peran masing-masing sebagai bentuk belanegara. Indonesia di area sedang ancaman separatisme dan juga turbulensi geopolitik global memerlukan kesadaran kemudian tanggung jawab kita memberi yang digunakan terbaik Indonesia lebih banyak damai, lebih banyak harmonis, tambahan toleran, lalu santun sebagai ekspresi keadaban publik, dan juga melakukan deradikalisasi atau peniadaan perilaku radikal ajaran ideologi radikal (radikalisme).

(Sumber: SindoNews)