Bisnis  

Jokowi Bilang Peredaran Uang Kering, Bos OJK Beberkan Kondisi Perbankan RI

Jokowi Bilang Peredaran Uang Kering, Bos OJK Beberkan Kondisi Perbankan RI

InfoCakrawala.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari peredaran uang dalam warga yang digunakan dianggapnya tersendat. Hal ini Kepala Negara katakan ketika menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI).

Atas dasar itu, Jokowi pun meminta-minta perbankan untuk terus menggelontorkan pembiayaan kredit kepada masyarakat, terkhusus pada UMKM.

“Memang kita harus prudent dalam melangkah tapi juga jangan terlalu hati-hati. Kredit kalau terlalu berhati-hati, semuanya terlalu hati-hati akibatnya kering perputaran di tempat sektor riil. Paling penting juga adalah antisipasi terhadap semua skenario ke depan, cepat dalam merespons setiap perubahan misalnya untuk inflasi cek terus di area lapangan,” ujar Jokowi.

“Jangan-jangan terlalu banyak yang mana dipakai untuk membeli SBN atau terlalu banyak dipakai untuk membeli SRBI atau SVBI sehingga yang dimaksud masuk ke sektor riil berkurang,” tambah dia.

Tanggapi Hal itu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan sebenarnya bank-bank mempunyai likuiditas yang dimaksud melimpah untuk menyalurkan kredit.

Hal ini tercermin dari rasio simpanan terhadap kredit atau loan to deposit ratio (LDR) yang digunakan berada pada posisi 83%.

Namun, dia mengakui pertumbuhan kredit lalu dana pihak ketiga (DPK) memang melambat. Akan tetapi, perlambatan ini dikarenakan masa transisi bangkit dari krisis pandemi Covid-19.

“Saya rasa wajar kalau lebih tinggi rendah sedikit dibandingkan dengan tahun lalu, akibat memang tahun lalu itu kan rebound dari kondisi pandemi yang dimaksud terbesar selama abad ini lah barangkali sehingga sekarang tetap terjaga di tempat tingkat pertumbuhan yang dimaksud kurang lebih tinggi hampir serupa pada saat pra pandemi. Jadi saya rasa itu tingkat yang mana wajar kondisinya,” ujar Mahendra di area Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Mahendra menambahkan, kekinian yang dimaksud perlu menjadi perhatian yaitu pertumbuhan di tempat sektor riil. Dia menyebut, permintaan kredit penanaman modal hingga modal kerja bergantu pada petumbuhan dunia usaha.

“Selama dijaga serta dipahami, pemerintah betul-betul tahu hal ini serta dijaga tahun ini, tentu membuka potensi perbankan yang dimaksud sangat baik,” pungkas dia.

(Sumber: Suara.com)