Infocakrawala.com – JAKARTA – Mudik lebaran 2024 segera tiba. Tidak cuma persiapan barang bawaan selama perjalanan, kondisi tubuh kemudian keselamatan pun harus diperhatikan. Salah satunya adalah microsleep selama perjalanan. Apa itu?
Berkaca dari tindakan hukum di tempat tahun-tahun sebelumnya, kondisi microsleep mampu berakibat fatal bagi para pemudik. Salah satunya sanggup memicu kecelakaan dalam jalan.
Lantas apa itu kondisi microsleep? Berikut ulasannya, dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (21/4/2024).
Microsleep adalah episode hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang yang dimaksud berlangsung sekira sepersekian detik atau 30 detik.
Hal ini biasanya muncul ketika seseorang merasa mengantuk sehingga tertidur secara mendadak di waktu yang tersebut singkat.
Dalam microsleep, rutin kali otak berubah dengan cepat antara tertidur juga terjaga.
Microsleep mampu terjadi apabila seseorang melakukan aktivitas yang tersebut monoton seperti, seperti menatap layar tv atau komputer, berkendara, membaca buku, juga lain-lain pada waktu yang mana lama.
Seseorang akan tidaklah menyadari ketika mengalami microsleep atau akan memasuki kondisi tidur.
Setelah mengalami microsleep biasanya seseorang akan dibangun dengan kondisi yang tersebut lebih tinggi segar pada waktu yang singkat.
Penyebab microsleep
1.Kurangnya waktu tidur
2.Tidur kurang berkualitas
3.Faktor risiko penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi
4.Obesitas
5.Depresi atau gangguan cemas
6.Penggunaan obat-obatan atau alkohol
Cara menghindari microsleep
1. Tidur yang tersebut cukup lalu berkualitas. Waktu tidur yang tersebut dianjurkan selama 7-9 jam
2. Minum kopi sebelum berkendara dengan jarak 30 menit sebelumnya.
3. Tepikan kendaraan dan juga istirahat sejenak bila merasa mengantuk pada waktu berkendara
4. Jika takut merasa mengantuk pada waktu berkendara, sebaiknya jangan berkendara sendirian, agar ada teman bicara selama di dalam perjalanan.
Karena microsleep terkait dengan kurang tidur kemudian kantuk, maka pencegahan utama adalah menjaga kualitas tidur yang cukup.
Jika mengalami kesulitan untuk mendapatkan waktu tidur yang digunakan cukup, silahkan konsultasi dengan dokter agar dapat diberikan terapi yang tersebut sesuai.
