Mengenal Penyakit Tonsillopharyngitis, Diidap Widuri Anak Widi Mulia

Mengenal Penyakit Tonsillopharyngitis, Diidap Widuri Anak Widi Mulia

Infocakrawala.com – JAKARTA – Widi Mulia mengabarkan bahwa anak pertamanya, Widuri mengidap tonsillopharyngitis. Sang anak terlihat terbaring di dalam ranjang rumah sakit dengan tangan di dalam infus.

Apa itu tonsillopharyngitis?

Tonsillopharyngitis adalah infeksi akut pada faring, tonsil palatina atau keduanya. Ciri pada penyakit ini biasanya sakit tenggorokan, odynophagia, limfadenopati serviks kemudian demam.

Penyebab tonsillopharyngitis

Tonsilofaringitis biasanya disebabkan oleh virus, paling banyak disebabkan oleh virus flu biasa (adenovirus, rhinovirus, influenza, virus corona, kemudian virus pernapasan), tetapi kadang-kadang oleh virus Epstein-Barr, virus herpes simpleks, sitomegalovirus, atau HIV.

Penyebab tonsillopharyngitis adalah bakteri streptokokus beta-hemolitik grup A (GABHS). Biasanya rutin diidap oleh anak usia 5 lalu 15 tahun kemudian jarang terjadi sebelum usia tiga tahun. Penyakit ini lebih besar jarang terjadi pada orang dewasa yang dimaksud tambahan tua.

Gejala tonsillopharyngitis

Para penderita tonsillopharyngitis akan mengalami beberapa gejala, seperti nyeri ketika menelan dan juga kerap menjalar ke telinga. Anak-anak yang mana masih sangat kecil yang dimaksud belum bisa saja mengeluh sakit tenggorokan seringkali menolak makan.

Selain itu jug demam tinggi, malaise, sakit kepala, kemudian gangguan pencernaan rutin terjadi, begitu pula halitosis kemudian pernyataan hilang serta serak. Amandel bengkak dan juga merah juga kerap kali mengeluarkan eksudat bernanah.

Kondisi ini, akan sembuh pada waktu 7 hari, dengan atau tanpa antibiotik. Penyakit ini bila tidaklah diobati dapat menyebabkan komplikasi supuratif lokal, misalnya abses peritonsil atau selulitis serta terkadang menyebabkan demam rematik atau glomerulonefritis.

Pemeriksaan klinis

Tonsillopharyngitis dapat dicek melalui tes antigen cepat, kultur, atau keduanya, secara rutin atau selektif. Tes antigen cepat bersifat spesifik tetapi tidak ada sensitif dan juga mungkin saja perlu dihadiri oleh dengan kultur yang dimaksud 90% spesifik dan juga 90% sensitif.

Pada orang dewasa, berbagai pihak berwenang merekomendasikan pemakaian 4 kriteria skor Centor yang yakni, riwayat demam, eksudat tonsil, tiada adanya batuk, lalu limfadenopati serviks anterior yang tersebut nyeri

Pengobatan simtomatik

Untuk pengobatannya sendiri mampu diberi antibiotik, tonsilektomi berulang, dan juga perawatan suportif untuk tonsilofaringitis meliputi analgesia, hidrasi, serta istirahat.