Pendidikan Pancasila Beda dengan PPKn, Kepala BPIP Perkuat Realisasi BTU pada Sekolah

Pendidikan Pancasila Beda dengan PPKn, Kepala BPIP Perkuat Realisasi BTU pada Sekolah

Infocakrawala.com – JAKARTA – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus berupaya mengoptimalkan implementasi Peraturan eksekutif (PP) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Nasional. Sebab secara garis besar lembaga pendidikan Pancasila berbeda dengan Pendidikan Pancasila juga Kewarganegraan (PPKN).

“Dalam penerapan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila muatannya terdiri dari materi kognitif 30% juga 70% praktik,” ujar Kepala BPIP Yudian Wahyudi ketika menjadi pembicara kunci pada kegiatan Perkuatan Jaringan Pendidikan Pancasila melalui Pengaplikasian Buku Teks Utama Pancasila pada Medan, Sumatera Utara, Jumat, (17/5/2024).

Pendidikan Pancasila dinyatakan sebagai muatan wajib pada kurikulum setiap jenjang sekolah di rangka pengamalan nilai-nilai Pancasila di hidup hidup sebagai bangsa kemudian bernegara.

“Dengan demikian, implementasi BTU Pendidikan Pancasila yang dimaksud menitikberatkan pada Pancasila di tindakan diharapkan dapat mampu mengokohkan para pelajar terhadap pengetahuan, keyakinan lalu habituasi,” paparnya.

Yudian berharap kegiatan yang dimaksud dapat sarana untuk memaksimalkan pengimplementasian BTU Pendidikan Pancasila pada setiap jenjang satuan institusi belajar di area Indonesia.

Deputi Area Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi juga Jaringan BPIP Prakoso mengatakan, BPIP terus berupaya menginternalisasikan serta mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, salah satunya melalui BTU Pendidikan Pancasila.

“Upaya ini kita terus bekerja serupa dengan berbagai sektor salah satunya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Investigasi lalu Teknologi. Kita harapkan dengan dilaksanakannya BTU Pendidikan Pancasila ini, dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, berkarakter Pancasila lalu mempunyai keterampilan”, ucapnya.

Prakoso juga menyatakan tujuan diimplementasikannya BTU Pendidikan Pancasila diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.