Rian Mahendra Bongkar Modus Pencurian Barang Berharga yang tersebut Biasa Terjalin pada Dalam Bus

Rian Mahendra Bongkar Modus Pencurian Barang Berharga yang tersebut yang dimaksud Biasa Terjalin pada Dalam Bus

Infocakrawala.com – Rian Mahendra anak dari entrepreneur bus PO Haryanto memberikan tanggapan terkait maraknya pencurian barang berharga di dalam pada bus.

Menurut Rian, modus pencurian barang berharga di area di bus bukan pernah berubah kemudian telah berlangsung sejak lama.

“Berdasarkan pengalaman yg sejenis yg pernah gua alami di area era tahun 2008-2010an silam. Sindikat serta modus operandi ini masih tetap memperlihatkan sama. Ga berubah sejak era tahun 2000an,” tulis Rian melalui akun @rianmahendra83, disitir Hari Jumat (29/12/2023).

Sosok Rian Mahendra, salah satu anak Haryanto yang mana sekarang ini meneruskan PO Haryanto (Sumber: Youtube PO Haryanto Official)
Sosok Rian Mahendra, salah satu anak Haryanto yang sekarang ini meneruskan PO Haryanto (Sumber: Youtube PO Haryanto Official)

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sindikat pencurian tak mungkin saja kerjasama dengan kru bus tersebut. Biasanya, para pelaku membeli tiket lalu berpenampilan layaknya penumpang bus biasa.

“Sindikat kaya gini biasanya enggak akan berani atau mau bekerja sebanding dengan crew atau managemen, dikarenakan akan membahayakan eksistensi mereka. Mereka terbiasa berpenampilan rapi lalu membeli tiket untuk melancarkan aksinya,” ungkap Rian.

“Terkadang kalau telah dapat korban, merek turun lebih besar cepat sebelum titik tujuan yang tersebut tertera di dalam tiket. Beda dengan “Coro” atau copet yang dimaksud naik dari berada dalam jalan ngompreng dan juga terbiasa kerja mirip dengan crew untuk melakukan perbuatan pencurian,” lanjutnya.

Seperti diketahui tindakan hukum pencurian barang berharga di dalam pada bus merebak usai Widino Arnoldy (Dino) yang digunakan merupakan influencer curhat melalui sosial media. Dia kehilangan iPad pada tasnya, lalu diganti oleh pelaku dengan buku berisi keramik dan juga resleting dilem.

Rian mengakui bahwa kemarahan korban cukup dimaklumi, terlebih mendapat jawaban yang kurang baik dari CS pihak bus. Terlebih, keamanan lalu kenyamanan penumpang menjadi tanggung jawab dari pihak bus.

“Berdasarkan bahasan diawal. Kalo PO sudah ada jadi langganan bagi sindikat kaya gini. Berarti buat gua pribadi mereka itu juga korban, kemudian gua yakin manajemen sebesar lalu seprofesional RI ga akan tinggal diam serta akan bergerak supaya sindikat ini berhenti bermain juga mencari makan di dalam perusahaan mereka,” pungkas Rian.

(Sumber: Suara.com)