Bisnis  

Sanksi Barat Memalukan, Tak Bisa Melumpuhkan Rusia

Sanksi Barat Memalukan, Tak Bisa Melumpuhkan Rusia

Infocakrawala.com – JAKARTA – Setelah Rusia menyerbu tanah Ukraina pada 2022 lalu negara-negara Barat memberondong sanksi dan juga pembatasan perdagangan yang paling luas di sejarah Moskow. Namun, Rusia tampaknya baik-baik saja. Perekonomian Rusia bertambah dengan mantap. Rusia tak mampu mengimpor barang-barang seperti drone, peralatan pengawasan, chip komputer lalu peralatan lain dari Barat tapi sudah menemukan pemasok baru.

Begitu juga dengan transaksi jual beli minyak dan juga gas masih kuat, meskipun ada upaya untuk menghentikannya. Para pejabat Rusia mengungkapkan bahwa merekan memiliki banyak uang untuk membiayai pertempuran mereka. Kekuatan Kota Moskow yang digunakan terus berlanjut merupakan hasil yang memalukan bagi Amerika Serikat (AS) kemudian sekutunya. Negara-negara ini menguasai lebih tinggi dari separuh dunia usaha global, lalu dia mencoba menggunakan pengaruhnya menghadapi perdagangan dan juga keuangan untuk melemah Rusia.

Mereka berharap dapat menghasilkan Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia menjadi paria lalu bahkan kemungkinan besar menghentikan perang. Namun upaya-upaya itu jelas gagal. Langkah-langkah terhadap Rusia jarak jauh melampaui sanksi tradisional secara historis telah dilakukan berusaha mencapai perbankan besar kemudian kaum elit. Aturan-aturan yang dimaksud membatasi seberapa banyak teknologi yang mana dapat diimpor Rusia kemudian merekan mengarahkan perusahaan-perusahaan pelayaran dan juga perusahaan asuransi untuk membatasi biaya minyak Rusia pada bilangan bulat USD60 per barel berjauhan pada bawah nilai tukar pasar.

Sanksi-sanksi yang dimaksud sempat meninggal harga jual sejumlah barang untuk warga sipil Rusia kemudian memaksa militer untuk membeli rudal kemudian semikonduktor yang dimaksud lebih lanjut buruk. Ekspor perusahaan energi Rusia seperti Gazprom serta Rosneft ke Barat mengalami penurunan. Namun, perekonomian Rusia sudah pernah terbukti mampu beradaptasi dengan baik, sebagian berkat hubungannya dengan China. Mungkin terlihat mengejutkan bahwa Rusia dapat dengan cepat mengganti begitu berbagai perdagangannya dengan AS, Jepang, lalu Uni Eropa.

Namun, kegiatan ekonomi global lainnya teristimewa China cukup besar sehingga perpindahan ini bukan membutuhkan waktu lama. China telah terjadi memproduksi sebagian besar dari apa yang dibutuhkan Rusia lalu dapat membeli sebagian besar dari apa yang dijualnya.

Perdagangan antara China kemudian Rusia mencapai rekor tertinggi tahun lalu akibat Rusia beralih ke mobil, elektronik, juga komponen senjata China. “China sudah menghurangi rasa sakitnya,” kata seseorang ekonom perdagangan di dalam Cornell University Eswar Prasad.

Perubahan lainnya adalah munculnya jaringan perusahaan pelayaran, perusahaan asuransi, lalu tukang jualan minyak yang digunakan bukan tunduk pada aturan Barat. Jaringan ini, yang digunakan berbasis di tempat negara-negara seperti Cina, India, lalu Uni Emirat Arab, telah terjadi tumbuh sejak peperangan dimulai untuk menyediakan saluran baru bagi minyak Rusia.

Baca Juga: Rusia Tegaskan China Terlalu Hebat untuk Hadapi Tekanan Barat

Berkat armada bayangan ini, Rusia dapat menyiasati batas harga jual minyak yang tersebut ditetapkan Barat dengan menggunakan perusahaan-perusahaan pelayaran yang dimaksud tidak ada mematuhinya. Dan orang-orang Rusia masih mendapatkan TV, chip, juga ponsel melalui peniaga dalam Asia Tengah serta Timur Tengah yang tersebut membelinya dari Barat dan juga menjualnya dengan nilai tukar tinggi.

Barat memilih untuk tak menerapkan beberapa tindakan keras, seperti embargo minyak penuh, lantaran khawatir hal itu dapat mengganggu ekonomi global. Tidak seperti beberapa negara yang tersebut pernah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat sebelumnya seperti Kuba, Iran, juga Venezuela.