Siap Libur Nataru Pakai Mobil Pribadi, Jangan Lupa Pelumas Rem Mesti Diperiksa Seperti Ini adalah Supaya Tidak Blong

Siap Libur Nataru Pakai Mobil Pribadi, Jangan Lupa Pelumas Rem Mesti Diperiksa Seperti Hal ini adalah Supaya Tidak Blong

Infocakrawala.com – Libur Natal juga Tahun Baru adalah ketika di dalam mana mobil kesayangan bisa jadi semata diajak berperjalanan jauh. Seperti disebutkan PT Jasa Marga (Persero) bahwa kendaraan pribadi masih menjadi pilihan paling favorit bagi publik untuk melakukan mobilitas di area masa libur religi juga penutup 2023. Untuk itu, bagi yang akan melakukan perjalanan bermobil, hendaknya menyimak tips berikut perihal pelumas atau oli rem.

Dikutip dari kantor berita Antara, pengecekan pelumas atau cairan alias oli rem wajib dijalankan bila bepergian menggunakan mobil pribadi. Apalagi mengingat pengecekan bagian sistem pengereman terkadang terlewatkan.

“Secara singkat, fungsi utama dari cairan rem adalah sebagai fluida di sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal atau tuas rem menuju piston di area kaliper,” jelas Dhany Ekasaputra, Manager Promosi PT Autochem Industry pada rilis tertulisnya.

Bahan-bahan yang digunakan terkandung pada cairan pelumas rem miliki karakter yang perlu diganti secara berkala. Alasannya, bila cairan rem tercampur air sebanyak tiga persen saja, konsekuensinya akan menurunkan titik didih hingga lebih besar dari 100 derajat Celsius.

Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]

Bila titik didih menurun, tekanan untuk menuju piston di dalam kaliper rem sulit terjadi akibat adanya gelembung udara sebagai tanda mulai mendidihnya cairan di sistem rem. Jadi semakin terbuka kemungkinan rem blong yang tersebut sangat berbahaya dampaknya.

Kasus rem blong sendiri menurut Dhany Ekasaputra sanggup disebabkan kebiasaan yang dimaksud salah dari pemiliknya, ketika hendak memeriksa besar cairan rem di dalam tabung reservoir. Jika penutup karet tabung reservoir itu dibuka, akan menyebabkan zat air (kelembapan) di tempat udara yang digunakan mencapai hingga 85 persen akan diserap cairan rem.

Agar tiada terjadi rem blong, pemilik diharapkan memantau indikator pada sambungan tabung penyimpan cairan rem agar proses menerbitkan tutup tabung bisa saja dikurangi semaksimal mungkin.

Pengecekan juga dapat dijalankan dengan meninjau warna cairan. Apabila berwarna bening maka bisa saja jadi pertanda bahwa tiada ada zat air di dalam dalamnya.

Berbeda jikalau terlihat warna cairan yang tersebut mulai gelap, menandakan mulai adanya zat air di dalam di sistem rem. Semakin gelap warna cairan rem berarti semakin banyak zat air dalam dalamnya.

Hal yang digunakan patut diketahui oleh pemilik kendaraan adalah sebisa mungkin saja menghindari isi air pada cairan rem. Sebagai gambaran, titik didih cairan rem di kondisi baru sanggup mencapai suhu 265 derajat Celsius.

Namun pada waktu terkontaminasi air sebanyak tiga persen di dalam dalamnya, akan turun menjadi 155 derajat Celsius. Untuk iklim di dalam Indonesia, kontaminasi air tiga persen dapat tercapai pada waktu satu tahun atau 20.000 km.

“Di titik inilah sebaiknya pemilik kendaraan perlu mengganti cairan rem secara berkala,” kata Dhany Ekasaputra.

Pemilik kendaraan juga tiada disarankan untuk menggunakan kemasan cairan rem yang tersebut sudah ada terbuka segelnya, sebab berpotensi akan menurunkan performanya.

“Jadi, sebaiknya pilih kemasan yang tepat pada waktu hendak menggunakan cairan rem. Bisa memilih kemasan yang digunakan 1 liter, 300 ml, ataupun yang mana berukuran 50 ml, jikalau untuk sekadar menambahkan saja,” pungkasnya.

(Sumber: Suara.com)