Usai pemilihan raya 2024, Perlunya Hadirkan Kepercayaan di tempat Industri Jasa

Usai pemilihan raya 2024, Perlunya Hadirkan Kepercayaan di dalam tempat Industri Jasa

Infocakrawala.com – JAKARTA – Pemilihan Umum 2024 baik pilpres juga pileg telah terjadi selesai dilalui rakyat Indonesia. Semua saat ini Kembali pada bidangnya masing-masing kemudian berupaya untuk memulihkan kepercayaan, khususnya di tempat sektor jasa.

Pandangan ini terungkap di event CBI Connect 2024 di area Ballroom 3 Hotel Mulia DKI Jakarta beberapa hari lalu. Acara yang dimaksud bertemakan Membangun Kekuatan Sinergi pada Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilihan Umum.

“CBI Connect diselenggarakan dengan tujuan sebagai sarana bagi pelaku lapangan usaha jasa keuangan baik perbankan, perusahaan pembiayaan serta P2P Lending, untuk dapat saling berbagi informasi serta berdiskusi tentang Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilihan Umum 2024. Tema ini kami pilih mengingat, kebijakan di dalam masa depan, akan memberikan dampak bagi sektor jasa keuangan,” kata Direktur Utama CBI, Agus Subekti di keterangannya, Hari Sabtu (1/6/2024).

Usai pemilihan 2024, Perlunya Hadirkan Kepercayaan dalam Industri Jasa

Kata Agus, selaku LPIP, CBI atau Credit Bureau Indonesia mempunyai tugas juga tanggung jawab untuk menjadi infrastruktur sistem pada Indonesia lalu diharapkan akan menyokong terciptanya stabilitas sistem keuangan nasional.

Dalam panel ini, Aviliani Ketua Sektor Pengkajian lalu Penguraian Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyampaikan mengenai pertumbuhan sektor ekonomi pasca pemilihan raya 2024, ini menunjukan bahwa pada kondisi pasca pemilihan umum rakyat masih membutuhkan kredit.

“Namun dalam sisi lain penyerapan tenaga kerja menurun, ini jadi tantangan pemerintah agar penanaman modal atau kredit mampu mengangkat tenaga kerja,” kata Aviliani.

Suwandi Wiratno Ketua Umum Asosiasi Organisasi Modal Indonesia (APPI) menyampaikan, lapangan usaha pembiayaan sudah pernah berkolaborasi dengan pihak penyedia jasa informasi teknologi untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatatan asset juga sistem lainnya.

“Sehingga pembiayaan sanggup menjaga kualitas pembiayaan yang tersebut baik guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Melalui kolaborasi tersebut, bidang pembiayaan optimis akan terus bertumbuh ditengah tantangan ketidakpastian perekonomian global kemudian menjadi lapangan usaha jasa keuangan yang mana terpercaya,” jelasnya.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar menyatakan, sektor fintech P2P lending telah dilakukan menunjukkan ketangguhan juga perubahan selama beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, dengan regulasi yang digunakan semakin matang juga peningkatan kepercayaan publik terhadap teknologi finansial, diyakini bidang ini akan terus mengalami perkembangan lalu berkontribusi lebih lanjut besar pada inklusi keuangan di tempat Indonesia.

“Kami juga berharap adanya sinergi yang mana tambahan kuat antara pelaku usaha pada sektor ini serta pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang digunakan kondusif bagi peningkatan industry,” tuturnya.