Bisnis  

Sewenang-wenang Pecat Karyawan yang Bela Palestina, Google Digugat

Sewenang-wenang Pecat Karyawan yang digunakan Bela Palestina, Google Digugat

Infocakrawala.com – JAKARTA – Sejumlah karyawan Google yang digunakan belum lama ini dipecat lantaran membela Palestina mengajukan gugatan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional Amerika Serikat (NLRB). Mereka memprotes aksi pemecatan yang dimaksud serta menyebutnya sebagai tindakan sewenang-wenang.

Dihimpun dari Reuters, Hari Sabtu (4/5/2024), para mantan karyawan yang disebutkan menuding raksasa teknologi Google telah dilakukan secara tiada sah mengakhiri sekitar 50 karyawan serta mengganggu hak-hak mereka itu berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan AS.

Mereka menuntut agar Google mempekerjakan dia kembali dengan upah yang tersebut layak serta berharap gugatan yang tersebut dilayangkan pada pengaduan NLRB itu dapat ditinjau dengan seksama lalu mampu lolos untuk dibawa ke hadapan hakim administratif juga majelis yang mana ditunjuk oleh presiden.

Diketahui, sebelumnya Google sudah pernah menghentikan hampir 50 karyawan lantaran memprotes Project Nimbus yang tersebut miliki nilai mencapai USD1,2 miliar. Para karyawan tiada setuju melakukan kontrak proyek layanan cloud yang dimaksud akibat untuk memenuhi kepentingan pemerintah Israel.

Sementara itu, Google menyatakan para karyawan yang tersebut dipecat telah terjadi mengakibatkan kegaduhan pada lingkungan kantor. Korporasi bahkan menyatakan bahwa tindakan para karyawan itu serupa sekali tidak ada dapat diterima juga menciptakan karyawan lain merasa terancam lalu bukan aman.

“Kami dengan hati-hati mengonfirmasi lalu menegaskan kembali bahwa setiap orang yang dimaksud dipecat secara segera dan juga pasti terlibat pada gangguan pada di gedung kami,” kata Google pada pernyataan resminya.

Zelda Montes, mantan karyawan Google yang dimaksud ditangkap ketika membantah Proyek Nimbus, mengungkapkan Google mengeluarkan para pekerjanya untuk menekan pengorganisasian kemudian mengirim arahan terhadap para pekerjanya bahwa perbedaan pendapat bukan akan ditoleransi.

Montes di pernyataan yang tersebut diberikan oleh No Tech For Apartheid, sebuah kelompok pengorganisasian yang tersebut berafiliasi dengan beberapa pekerja yang mana dipecat menilai bahwa Google berjuang menanamkan rasa takut pada karyawan.