Bisnis  

6 Dinamika Global Ini adalah Mengancam Kondisi Keuangan RI, Bahlil Singgung Mazhab China dan juga Pengikut Negeri Paman Sam

6 Dinamika Global Hal ini adalah Mengancam Kondisi Keuangan RI, Bahlil Singgung Mazhab China dan juga juga Pengikut Negeri Paman Sam

Infocakrawala.com – JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia , mengungkapkan setidaknya ada 6 dinamika global yang dimaksud mengancam stabilitas sektor ekonomi di tempat Indonesia.Bahlil menjelaskan ke 6 dinamika global itu antara lain, pertempuran dagang Amerika serta China, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, konflik Rusia – Ukrain a, deflasi kemudian perlambatan ekonomi China, konflik Palestina – Israel, juga pelemahan nilai tukar rupiah.

Lebih jarak jauh Bahlil menceritakan kondisi ini dimulai dan juga dirasakan dampaknya pada tahun 2017 juga 2018, yang mana pada waktu ini mulai terasa tensi pertempuran dagang antara China kemudian Amerika. Mengingat, perkembangan lapangan usaha manufaktur China yang dimaksud cukup pesat menimbulkan negara yang disebutkan mempunyai struktur sektor ekonomi yang tersebut kuat kemudian menyaingi Amerika.

“Sehingga menciptakan perbedaan, mana negara yang mana mengambil bagian mazhab China juga mana yang digunakan mengikuti Amerika,” ujar Bahlil pada acara kuliah umum dalam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kamis (2/5/2024).

Perang dagang antar kedua negara adidaya itu juga mulai santer terlihat ketika beberapa perusahaan China, ada sekitar 40 perusahaan, mulai hengkang dari Amerika, dan juga pindah ke Negara seperti Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.

“Ini dua kutub besar perekonomian dunia, saling menimbulkan strategi lalu penetrasi,” sambungnya.

Belum rampung pertempuran dagang pada tahun 2018, Bahlil menyatakan kondisi perekonomian pada Indonesia juga dihadapkan oleh adanya wabah pandemi Covid-19. “Ini bukanlah sekedar persoalan kesehatan, tapi berdampak pada persoalan ekonomi, lalu sosial, Indonesia salah satu yang mana terkena,” sambungnya.

Pasca pandemi Covid-19, masing-masing negara berbenah untuk melakukan pemulihan ekonomi, termasuk Indonesia. Namun adanya konflik yang tersebut terjadi antara Rusia juga negara Ukraina pasca pandemi, menyebabkan terganggunya rantai pasok di area Indonesia dan juga akhirnya berdampak pada pemulihan perekonomian Indonesia sendiri.

“Nambah lagi persoalan, dalam beberapa negara di dalam dunia, seperti eropa, Inggris katakanlah, menciptakan kebijakan yang keliru, menaikan pajak kemudian berdampak pada urusan politik internal,” lanjutnya.

Selain itu, Bahlil mengatakan konflik peperangan antar negara juga ditambah dengan kembali memanasnya tensi tanah Israel serta Palestina. Bahkan belakangan, saling balas serangan juga dijalankan oleh negara Iran terhadap tanah Israel maupun sebaliknya.

“Inilah yang mana menciptakan dunia usaha dunia tiada menentu, nilai tukar rupiah terhadap dolar tak bisa jadi diperkirakan. Harga minyak dunia, dari USD70 per barel menjadi USD100 per barel tahun 2022, sekarang naik lagi pasca ada ketegangan itu,” sambungnya.

Terakhir, Bahlil juga menyinggung persoalan adanya permasalahan deflasi kemudian perlambatan sektor ekonomi China. Indonesia sebagai mitra dagang China tentunya sangat terpengaruh dengan adanya perlambatan sektor ekonomi di tempat negara tirai bambu tersebut, teristimewa konsumsi di area negara yang disebutkan mengalami penurunan.