Infocakrawala.com – JAKARTA – eksekutif akan merelaksasi aturan untuk mempermudah impor susu hingga item turunannnya.
Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan deregulasi yang dimaksud untuk memenuhi pasokan susu untuk memenuhi acara susu gratis Prabowo-Gibran yang dimaksud akan segera dijalankan pada tahun pertama menjabat sebagai presiden juga perwakilan presiden.
“Upaya ini untuk membantu naiknya permintaan produk-produk susu serta turunannya dengan inisiatif pemerintah baru, yakni susu gratis untuk siswa,” ujar Airlangga pada keterangan resmi diambil Kamis (2/5/2024).
Airlangga mengungkapkan hal yang dimaksud ketika menjawab permintaan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands berharap agar permasalahan pendaftaran komoditas susu dan juga turunannya di tempat Indonesia mampu diatasi. Dalam pertemuan itu, Greg mengharapkan perdagangan produk-produk susu juga turunannya pada kerangka kesepakatan komite sama-sama sektor ekonomi juga perdagangan (Joint Economic and Trade Commission/JETCO) dipermudah.
“Indonesia berada dalam melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih banyak mudah untuk pendaftaran produk-produk susu serta turunannya,” kata dia.
Hubungan dekat kedua negara ditandai dengan kesepakatan komite bersatu kegiatan ekonomi kemudian perdagangan (Joint Economic and Trade Commission-JETCO) yang mana ketika ini bermitra di 3 sektor kelompok kerja. Sebagai informasi, pemerintah ketika ini telah dilakukan mengatur pengenaan bea masuk berhadapan dengan impor beberapa jenis susu. Dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022 susu sebagai susu full cream atau susu yang tersebut telah dilakukan diambil kepalanya sebagian atau seluruhnya.
Impor susu dikenakan bea masuk dengan tarif 5% baik yang mana berbentuk cairan, beku, maupun bubuk. Tarif 5% juga dikenakan terhadap impor hasil turunan susu merupakan mentega juga keju. Sementara, melawan impor komoditas turunan susu merupakan yoghurt, dikenakan bea masuk dengan tarif 10%, termasuk yang diberi rasa atau mengandung buah-buahan.
