Bisnis  

200 Ton Sampah di tempat Gresik Diubah Jadi Bahan Bakar Alternatif Pengganti Batu Bara

200 Ton Sampah di area tempat Gresik Diubah Jadi Bahan Bakar Alternatif Pengganti Batu Bara

Infocakrawala.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan juga pemerintahan Kota (Pemkab) Gresik melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF) atau unsur bakar alternatif dari hasil olahan sampah di tempat TPST Belahanrejo kemudian TPST Ngipik, Kota Gresik, Jawa Timur.

Kolaborasi yang disebutkan merupakan langkah strategis untuk mengatasi persoalan sampah di dalam Wilayah Gresik sekaligus menyokong peningkatan porsi pengaplikasian material bakar alternatif di dalam pabrik SIG.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama diadakan oleh Kepala Daerah Gresik, Fandi Akhmad Yani lalu Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari di rangkaian acara Peresmian TPST Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, pada Kamis (29/2/2024).

TPST Belahanrejo dan juga TPST Ngipik telah lama dilengkapi infrastruktur RDF yang masing-masing memiliki kapasitas pengelolaan sampah sebesar 200 ton/hari, dengan kapasitas input mesin 20 ton/hari yang mana dapat menghasilkan kembali 3,8 ton/hari RDF dari sampah anorganik juga 9 ton/hari RDF dari sampah organik. Melalui kerja identik ini, nantinya RDF dari dua infrastruktur yang disebutkan akan dikirimkan ke SIG
Pabrik Tuban untuk digunakan sebagai material bakar alternatif substitusi batu bara.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani bersyukur juga mengapresiasi kesediaan SIG untuk bekerja mirip dengan Pemkab Gresik pada pengelolaan sampah. Sebelum TPST Belahanrejo berdiri, selama bertahun-tahun sampah dari Gresik area Selatan harus dikirim ke TPST Ngipik di area Daerah Perkotaan Gresik yang jaraknya relatif jauh. Cara ini sangat tidak ada efektif dan juga efisien, apalagi waktu itu TPST Ngipik belum dilengkapi sarana RDF. Kemudian Pemkab Gresik melengkapi TPST Ngipik dengan infrastruktur RDF yang dimaksud diresmikan pada Juni 2023.

“Alhamdulillah, sudah ada ada offtaker RDF dari beberapa TPST yang tersebut kita punya, jadi nanti kita tidaklah perlu bingung lagi. Nantinya RDF ini akan digunakan sebagai materi bakar dalam pabrik semen,” kata Fandi Akhmad Yani diambil Awal Minggu (4/3/2024).

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, semangat untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan berkelanjutan menggerakkan SIG berkolaborasi dengan pemerintah tempat di penanganan sampah perkotaan secara berkelanjutan. Kerja sebanding ini bukan hanya sekali membantu Pemkab Gresik menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga membantu SIG mendapatkan materi bakar alternatif ramah lingkungan sebagai upaya dekarbonisasi.

“SIG terus memperluas kolaborasi dengan pemerintah tempat pada penanganan sampah sebagai bentuk partisipasi di pelestarian lingkungan lalu upaya global pada menurunkan emisi CO2. Selain RDF, SIG juga menggunakan biomassa dari sekam padi, bonggol jagung, tandon sawit, dan juga lain-lain sebagai materi bakar alternatif, untuk meningkatkan substitusi energi panas (TSR) guna mencapai target penurunan intensitas emisi CO2 yang telah terjadi ditetapkan pada SIG Sustainability
Road Map 2030,” kata Reni Wulandari.

Belum lama ini, anak perniagaan SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga baru cuma menjalin kerja sejenis dengan Pemkab Bantul, DI Yogyakarta di pemanfaatan RDF. Kerja sejenis ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama pada rangkaian kegiatan peringatan serius Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 serta peresmian operasional Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten Bantul, Yogyakarta, pada Selasa (27/2/2024).

Kabupaten Bantul dengan luas wilayah 506,8 kilometer persegi dan juga terdiri dari 17 kecamatan, memiliki kemungkinan timbulan sampah mencapai 440 ton per hari. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi di tempat wilayah ini.

Lebih lanjut, Reni Wulandari menyampaikan, pengelolaan sampah secara berkelanjutan dengan prinsip ekonomi sirkular seperti RDF, mempunyai berbagai keunggulan. Selain mengempiskan ketergantungan terhadap komponen bakar fosil serta mengatasi tumpukan sampah yang mana mengakibatkan bau juga gangguan kesehatan, pemanfaatan RDF juga menyokong akselerasi pencapaian target penurunan emisi karbon yang dicanangkan pemerintah pada 2060.

“Volume sampah yang digunakan terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah area di tempat sedang keterbatasan lahan tempat pembuangan serta sarana pengelolaan sampah. Sebagai perusahaan yang mempunyai kemampuan dan juga pengalaman pada pengelolaan sampah, SIG siap berkolaborasi dengan pemerintah pada mengatasi persoalan sampah yang tersebut masih menjadi momok, khususnya bagi pemerintah daerah,” ujar Reni Wulandari.

Sebelum menjalin kerja serupa dengan Pemkab Wilayah Gresik kemudian Bantul, SIG melalui anak usahanya, SBI telah terlebih dahulu menjalin kerja sebanding dengan banyak pemerintah daerah, seperti Aceh, Cilacap, DKI Jakarta, Banyumas, Temanggung, Sleman, Wonosobo, lalu pengelola sampah pada Bali.

Di Daerah Cilacap, SBI tak belaka memanfaatkan RDF hasil produksi RDF Plant Jeruklegi milik Pemkab Cilacap, tetapi juga menjadi inisiator sekaligus operator sarana RDF pertama dalam Indonesia. Sejak diresmikan oleh Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman juga Penyertaan Modal Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020, infrastruktur RDF Cilacap sekarang ini mengolah 160 ton sampah/hari untuk memunculkan sekitar 70 – 80 ton RDF/hari. Jumlah ini berpotensi menggantikan 50 – 60 ton batu bara/hari.