5 Fakta Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang Dua Perempuan Pertama pada Sejarah TNI AD

5 Fakta Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang Dua Perempuan Pertama pada Sejarah TNI AD

Infocakrawala.com – JAKARTA – Ada beberapa fakta menarik terkait sosok Mayjen TNI Dian Andriani Ratna Dewi. Dia berhasil menorehkan tinta emas sekaligus sejarah pada TNI Angkatan Darat (AD).

Dikutip dari laman resmi TNI AD, Mulai Pekan (20/5/2024). Mojang Bandung, Jawa Barat kelahiran 3 Juni 1966 ini, salah satu dari 46 Perwira Tinggi (Pati) TNI AD yang dimaksud mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.

Upacara kenaikan pangkat yang disebutkan dipimpin secara langsung oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita pada Mabesad, pada Rabu 15 Mei 2024. Tercatat, ada tujuh Pati berpangkat Mayjen TNI lalu 39 Pati berpangkat Brigjen TNI yang dimaksud melaporkan kenaikan pangkatnya untuk Wakasad.

Berikut ini fakta-fakta menarik Mayjen TNI Dian Andriani Ratna Dewi:

1. Prajurit Wanita Pertama Sandang Pangkat Mayjen TNI

Dian Andriani Ratna Dewi merupakan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pertama pada sejarah TNI AD yang berhasil meraih pangkat Jenderal Bintang Dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.

Tidak mudah untuk mampu menyandang pangkat Bintang Dua di area TNI AD. Apalagi untuk prajurit wanita. Karenanya, keberhasilan Dian Andriani menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Kowad.

2. Jabat Ketua Lembaga Penjamin Mutu juga Pembangunan Pembelajaran Unhan

Saat ini, Dian Andriani Ratna Dewi menduduki jabatan sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu serta Pengembangunan Pembelajaran Universitas Perlindungan (Unhan). Jabatan yang digunakan diemban Dian Andriani Ratna Dewi sejak 1 April 2024 yang disebutkan memproduksi bintang emas pada pundaknya bertambah menjadi dua atau Mayjen TNI.

Sebelum menjabat Ketua Lembaga Penjamin Mutu lalu Penguraian Pembelajaran Universitas Defense (Unhan), Dian Andriani menjabat sebagai Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Subroto selama tiga tahun mulai 2021—2024.

3. Awali Pendidikan di area Sepa PK TNI

Lulus dari SMUN 2 Ujung Pandang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Dian Andriani Ratna Dewi melanjutkan pendidikannya di tempat Sepamilsuk II yang tersebut pada saat ini bernama Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (Sepa PK TNI) pada 1989.

Dian Andriani kemudian melanjutkan lembaga pendidikan S1 kemudian Profesi Dokter di dalam Fakultas Medis Universitas Gadjah Mada (FK UGM) pada 1992. Di tahun yang dimaksud identik ia juga mengikuti sekolah militer di area Sussarcabkes. Tidak semata-mata itu, Dian Andriani juga mengikuti lembaga pendidikan militer Suslapa I Kes pada 1997 dan juga Suslapa II Kes pada 2000.

Selain itu, Dian Andriani juga pernah mengenyam institusi belajar PPDS Kulkel FK UI, selanjutnya S2 Pengetahuan Biomedik FK UI, lalu S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM UI. Termasuk Suspajemen Rumkit Madya (2007).

4. Duduki Jabatan Strategis

Selama mengabdi pada militer, Dian Andriani berbagai menduduki jabatan yang tersebut cukup strategis. Di antaranya Pama Kesdam IV/Diponegoro, Dokter Denkes Paspampres pada 1993, juga Pama Ditkesad di rangka PPDS 1998. Dian Andriani juga pernah dipercaya menjadi Kanit UGD Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya, Kasubintalwatnap Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya (2004), Kasubdep Penyakit Kulit & Kelamin Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya, lalu Sub SMF Gol V Dep. Kulkel Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya 2008.

Jabatan strategis lainnya yakni, Kainstaldik Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya pada 2011, Kadep Kulkel Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya pada 2013, Wakarumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya, Kepala Komite Medik Rumkit Tk.II MRM Kesdam Jaya, 2015.

Termasuk Karumkit Tk.II Moh. Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya 2017, Kadep Penyakit Kulkel RSPAD Gatot Subroto 2019, Komite Etik Perumahsakitan RSPAD Gatot Subroto selama tiga tahun mulai 2021—2024. Sebelum akhirnya menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu juga Penguraian Pembelajaran Unhan hingga sekarang.

5. Penghargaan Tertinggi dalam Kowad

Dian Andriani Ratna Dewi menganggap kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal atau bintang dua adalah penghargaan yang tersebut sangat-sangat luar biasa khususnya untuk Kowad.

Sejak berdirinya Kowad pada 22 Desember 1960 ini merupakan penghargaan yang digunakan tertinggi sampai ketika ini. Dian Andriani Ratna Dewi berharap mudah-mudahan ke depannya Kowad juga bisa saja meraih jabatan lebih besar tinggi minimal sama.