500 Relawan Jokowi Bakal ke IKN, Solmet: Itu Konyol

500 Relawan Jokowi Bakal ke IKN, Solmet: Itu Konyol

Infocakrawala.com – JAKARTA – Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengomentari rencana 500 sukarelawan Pro Jokowi (Projo) ke Ibu Daerah Perkotaan Nusantara (IKN). Menurut Silfester, rencana memboyong banyak sukarelawan ke IKN yang dimaksud merupakan hal yang konyol.

“Menurut saya ini konyol 500 orang ini, tidak saya tak mau sukarelawan ke sana, siapa pun boleh,” ujar Silfester di area kawasan Ibukota Indonesia Barat, Hari Minggu (4/8/2024).

Sebab, kata dia, konstruksi IKN masih berlangsung. Dia mengungkapkan ada sekitar 27 ribu orang pekerja pada pembangunan IKN dari siang hingga sore setiap harinya.

Maka itu, kedatangan 500 volunteer Jokowi yang disebutkan diyakininya akan mengganggu kerja para pekerja proyek penyelenggaraan IKN. Dia pun yakin Presiden Jokowi tak akan mengizinkan 500 sukarelawan itu ke IKN.

“Mereka bekerja dari jam 07.00, 09.00 pagi sampai jam 17.00 sore, mereka itu bekerja, istirahat, mandi, makan, besok kerja lagi, nah kita bayangkan 500 orang ke sana sangat konyol (karena mengganggu pekerja melakukan proses pembangunan), jadi saya pikir tidaklah yakin presiden menghendaki 500 orang,” tuturnya.

Dia juga menilai peluncuran 500 sukarelawan ke IKN akan memproduksi citra Jokowi buruk. “Mungkin mereka berpikir sukarelawan (Jokowi) pada bawah koordinasinya mereka, terus bikin aneh-aneh. Menurut saya kalau mau ke IKN siapa pun boleh saja, tapi ketika ini orang lagi memulai pembangunan serta ini mengganggu menurut saya, akibat orang lagi kerja datang 500 orang, kecuali untuk peringatan keras 17 Agustus, ini momentumnya beda,” jelasnya.

Dia menambahkan, Solmet pun mempertanyakan maksud kedatangan 500 volunteer tersebut, apakah hanya sekali untuk sekadar selfie, berdoa, atau menyumbangkan pohon. Pasalnya, berdoa mampu di area mana saja. Sedangkan IKN telah hijau.

“Jadi, saya tak punya alasan yang dimaksud sanggup membenarkan ini ada manfaatnya, lebih besar baik yang diundang pakar lingkungan hidup, pakar ekonomi, pakar-pakar lainnya, influencer lokal,” ungkapnya.

Dia pun mengusulkan jumlahnya dibatasi menjadi sekitar 30 orang yang tersebut dibagi 10 orang per hari. “Saya kaget 500 volunteer akan ke IKN lalu kami belum diundang rapat atau bicara apa pun, bukanlah hanya sekali saya, tapi teman-teman lain juga menyesalkan,” katanya.

Maka itu, beliau tak yakin Presiden Jokowi menghendaki kedatangan 500 volunteer ke IKN. Di samping itu, persoalan akomodasi pun menjadi masalah. Mulai dari ongkos pesawat, ribetnya mengakomodir beratus-ratus volunteer di tempat bandara, mobil untuk mengangkut mereka, hotel, makan, hingga APD atau alat pelindung diri.