Infocakrawala.com – JAKARTA – Penderita asam urat perlu menghindari makanan yang dimaksud tinggi purin. Ini adalah sebab nukleotida dapat meningkatkan produksi asam urat pada tubuh hingga bisa saja menyebabkan rasa nyeri atau sakit pada sendi yang mengganggu aktivitas.
Asam urat adalah zat kimia yang dimaksud secara alami terbentuk ketika tubuh memecah purin, yang tersebut merupakan substansi yang dimaksud ditemukan pada beberapa makanan lalu juga diproduksi oleh tubuh. Sebagian besar asam urat larut di darah serta dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Namun, jikalau tubuh menciptakan terlalu sejumlah asam urat atau tidak ada cukup mengeluarkannya, maka kadar asam urat di darah dapat meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai hiperurisemia. Faktor risiko untuk tingginya kadar asam urat pada darah meliputi pola makan tinggi purin.
Makanan yang dimaksud Harus Dihindari Penderita Asam Urat
Berikut makanan yang mana harus dihindari penderita asam urat dilansir dari Health, Rabu (8/5/2024).
1. Jeroan
Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi daging organ atau jeroan seperti hati, ginjal juga jantung. Sebab jeroan mengandung nukleotida yang dimaksud sangat tinggi. Jika Anda penggemar jeroan, maka Anda sebaiknya konsumsi di waktu yang mana jarang lalu di porsi yang mana sedikit saja. Tetapi lebih tinggi baik apabila Anda mulai konsisten membatasi konsumsi makanan tersebut.
2. Seafood
Para penggemar seafood sebaiknya hati-hati apabila mengonsumsi terlalu sejumlah makanan ini, seperti lobster, kepiting, udang, kerang yang tinggi purin. Selain itu, ikan-ikanan seperti sarden, ikan teri, ikan cod, herring, haddock, kemudian trout, juga mengandung nukleotida yang mana tinggi. Agar terhindari dari asam urat yang kambuh, Anda sebaiknya membatasi konsumsi seafood.
3. Minuman Manis
Minuman manis memang sebenarnya sangat menggugah selera, apalagi apabila disajikan di kondisi dingin. Namun beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan antara hiperurisemia. Sebab senyawa purin juga ditemukan di sirup jagung fruktosa tinggi, yang tersebut sanggup menyebabkan peningkatan endapan kristal kemudian gejala terkaitnya.
Foto/Infografis SINDOnews
