Larangan Mobil Matik Didorong pada waktu Mogok, Mitos atau Fakta?

Larangan Mobil Matik Didorong pada waktu Mogok, Mitos atau Fakta?

Infocakrawala.com – Ketika mobil mogok, biasanya hal yang mana kerap dijalankan yakni dengan cara memacu kendaraan yang disebutkan untuk dibawa ke tepi. Kemudian pemobil akan melakukan cek kondisi mesin dengan membuka kap mesin.

Ada pengecualian khusus ketika mobil yang digunakan didorong bertransmisi matik. Beberapa orang beranggapan kalau mobil matik tiada disarankan didorong ketika mogok.

Hal ini lantaran terdapat risiko besar yangakan menimpa mobil tersebut. Dilansir dari Toyota Astra Indonesia, mobil matik jangan dipaksakan untuk didorong ketika mogok.

Pasalnya komponen transmisi pada motor matik akan mengalami kerusakan. Meskipun sikap tuas transmisi dalam N sekalipun, mekanikal pada transmisi tetap saja berputar ketika mobil didorong.

Sistem transmisi matik tambahan kompleks ketimbang transmisi manual sehingga ketika mesin sebagian tidak ada bekerja sebaiknya tak dioperasikan. Kondisi ini cukup berbahaya dikarenakan mesin yang dimaksud tak bekerja menimbulkan pelumas transmisi matik stop operasi.

Ilustrasi tuas transmisi mobil matic. (Pexels/Garvin St. Villier)
Ilustrasi tuas transmisi mobil matic. (Pexels/Garvin St. Villier)

Roda kemudian transmisi matik akan saling terhubung ketika mesin pada keadaan mati. Komponen seperti kopling, bearing, juga gigi transmisi sanggup rusak oleh sebab itu dipaksa berputar.

Karena sejatinya transmisi matik mengandalkan sirkulasi oli yang dimaksud baru bekerja pada waktu mesin hidup. Kalau pelumas sejenis sekali bukan bersirkulasi, komponen transmisi otomatis yang bergesekan tiada akan terlindungi. Ketika mobil didorong, sebagian mekanikal transmisi akan berputar tanpa pelumas sehingga berisiko rusak.

Namun, pemilik mobil matik bisa jadi menyokong ketika mogok namun dengan jarak yang pendek. Jika pemilik mobil matik mengalami mogok, sebaiknya panggil bengkel resmi terdekat.

(Sumber: Suara.com)