Infocakrawala.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi menghentikan Posko Pusat Angkutan Natal 2023 juga Tahun Baru 2024 yang tersebut mengawal libur Nataru di tempat Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta.
Menhub menjelaskan, selama libur Nataru lonjakan pergerakan penduduk di tempat masa libur Nataru dapat diantisipasi dan juga berjalan dengan selamat, aman, nyaman kemudian lancar.
Hal ini tercapai berkat koordinasi kemudian kolaborasi yang baik dari seluruh unsur terkait baik dari Kementerian, Lembaga, operator transportasi dan juga jalan tol, dan juga masyarakat.
“Dengan adanya lonjakan pergerakan, berarti kita harus merencanakan juga juga mengeksekusi dengan baik untuk mengurai kepadatan pergerakan di tempat satu waktu tertentu. Alhamdulillah kita dapat melaksanakannya dengan baik, tentunya tak lepas dari kerja serupa kita semua,” kata Menhub, disitir Hari Jumat (5/1/2024).
Menhub mengungkapkan, Kemenhub bekerjasama dengan operator telekomunikasi untuk mengamati jumlah keseluruhan pergerakan penduduk selama masa libur Nataru.
Berdasarkan resume hasil Positioning Mobile Informasi (PMD) yang tersebut dijalankan dari 16 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, tercatat ada sebanyak 126 jt pergerakan mengundurkan diri dari provinsi maupun di dalam di provinsi.
Menurut Menhub, hasil ini tidaklah berbeda jarak jauh dengan prediksi pergerakan rakyat dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub yang digunakan mencapai 107 jt orang.
“Kami akan terus melakukan upaya yang tersebut tambahan akurat terkait dengan pergerakan rakyat dari satu titik ke titik lainnya, agar bisa saja dijalankan penanganan yang lebih lanjut baik lagi,” tutur Menhub.
Lebih lanjut berdasarkan data Polri, pada masa Nataru 2023/2024 tepatnya sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sebesar 12% dengan jumlah total kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.412 kejadian.
Dari hasil pemantauan di area Posko Pusat Nataru yang digunakan dijalankan dari 19 Desember 2023 s.d 3 Januari 2024, tercatat total jumlah total penumpang yang dimaksud menggunakan moda angkutan umum baik darat, kereta api meningkat 16,48% dibandingkan dengan Nataru tahun lalu.
Sementara itu, jumlah total kendaraan yang digunakan melintas di tempat jalan tol yang dimaksud meninggalkan Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 8,13%. Sedangkan jumlah total kendaraan yang digunakan melintas di area jalan tol yang dimaksud masuk Jabodetabek mengalami peningkatan sebanyak 7,81%.
(Sumber: Suara.com)
