Bisnis  

Modal Awal Rp500 Ribu, Kini Tukang Kopi Hal ini ‘Seruput’ Rp50 Juta Sebulan

Modal Awal Rp500 Ribu, Kini Tukang Kopi Hal ini ‘Seruput’ Rp50 Juta Sebulan

Infocakrawala.com – Rejeki memang sebenarnya tak kemana, itulah yang dimaksud pada saat ini dirasakan Deni Saputra, warga Kemalaraja, Baturaja Timur, Kota Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, dirinya tak menyangka impiannya menjadi nyata tak kala sukses merancang perniagaan kafe kopi.

Kisah sukses ini berkat pendampingan kemudian pembinaan dari Rumah BUMN (RB) Baturaja yang digunakan dikelola oleh anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di tempat Sumatera Selatan, PT Semen Baturaja Tbk.

Awalnya Deni Saputra merintis usaha Ngupi Ku-day pada 2018 untuk memaksimalkan hasil kebun kopinya
seluas 2 hektar di dalam Pulau Beringin, Kota OKU Selatan, juga memberikan faedah bagi orang- orang dalam sekitarnya dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Saya sangat bersyukur bisa jadi bergabung di tempat RB Baturaja sehingga Ngupi Ku-day bisa saja dikenal luas dan juga meningkatkan penjualan. Sekarang bisnis saya sangat berkembang. Sistem kopi saya telah masuk ke beberapa hotel lalu kafe di area Martapura serta Palembang. Impian saya untuk punya kafe sendiri juga tercapai. Kalau ditanya omzet, rata-rata saya bisa jadi dapat hingga Rp50 jt per bulan. Jauh sekali kondisinya pada waktu awal memulai pembangunan usaha,” kata Deni diambil Suara.com Akhir Pekan (21/1/2024).

Deni mengisahkan masa sulitnya pada waktu awal merintis bidang usaha kopi, lantaran keterbatasan modal hingga alat yang ia miliki. Kondisi ini pun ditambah dengan jumlah agregat pelanggan yang masih sedikit.

“Modal saya pada waktu itu Rp500 ribu juga saya belum punya mesin roasting juga mesin giling kopi. Jadi saya harus titip ke orang. Pelanggan masih terbatas pada teman serta tetangga sekitar rumah, sehingga saya harus menawarkan hasil secara door to door. Pendapatan kala itu sekitar Rp100 ribu,” cerita Deni.

Beruntunglah pada 2019, dirinya mendapat informasi tentang RB Baturaja dari media sosial serta memutuskan untuk bergabung menjadi mitra di area RB Baturaja. Di RB Baturaja, bidang usaha kopinya mendapat pendampingan juga bantuan pemasaran, dan juga diikutsertakan ke pameran-pameran.

Setiap selesai pameran, Deni mengaku ada sekadar pelanggan yang mana menghubungi untuk memesan kopi ke nomor yang dimaksud tertera di area kemasan produk. Dari situ pelanggan mulai bertambah lalu hasil penjualan terus meningkat.

“Tahun 2020 akhirnya saya bisa saja beli mesin roasting dan juga mesin giling kopi. Karena banyak yang tersebut ingin menikmati kopi segera dalam tempat, maka di area tahun 2023 saya membuka kafe Ngupi Ku-day pada Baturaja. Untuk mengatur kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang. Total karyawan saya pada waktu ini seluruhnya ada 8 orang,” ujar Deni.

Para penikmat kopi mengunjungi kafe Ngupi Ku-day akibat ingin menikmati kopi dengan suasana rumahan. Kini, Ngupi Ku-day bekerja mirip dengan RB Baturaja berinovasi melalui inisiatif Kedai Kopi Ramah Lingkungan (eco-cafe) dalam mana pengunjung bisa jadi membayar kopi dengan sampah plastik sebagai bagian dari perhatian terhadap lingkungan.

Disisi lain Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengungkapkan para pelaku UMKM sangat perlu dibantu baik dari hal pendampingan dan juga pembinaan. Menurutnya ini adalah salah satu jalan agar UMKM yang dimaksud bisa saja survive bahkan sukses.

Kata Vita banyak cara yang dimaksud bisa jadi diadakan untuk membantu UMKM salah satunya terkiat pendampingan untuk proses perizinan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, beragam pelatihan, hingga packaging serta pemasaran produk.

Selain itu juga sanggup diajak di berpartisipasi pada event pameran berskala nasional hingga internasional.

“Pelibatan UMKM di berbagai pameran bertujuan untuk memberikan pengalaman, meningkatkan kompetensi, juga memperluas jangkauan pemasaran komoditas sehingga tidaklah hanya sekali dapat dijangkau oleh warga lokal semata tetapi dapat diterima di tempat tingkat nasional bahkan go international,” kata Vita Mahreyni.

(Sumber: Suara.com)