Dokter Tegaskan ASI Lebih Ampuh Lindungi Bayi Dari Serangan Infeksi Daripada Susu Formula

Dokter Tegaskan ASI Lebih Ampuh Lindungi Bayi Dari Serangan Infeksi Daripada Susu Formula

Infocakrawala.com – Pemberian air susu ibu atau ASI jadi salah satu hak anak sejak ia baru lahir. Selain menjadi makanan pertama baginya, ASI juga berperan sebagai pelindung tubuh bayindari berbagai risiko serangan penyakit. 

Bahkan ditegaskan oleh dokter anak bahwa ASI tambahan ampuh juga efektif di berikan proteksi untuk bayi dari berbagai bahaya infeksi. 

“Di pada ASI telah ada antibodi, kalau susu kaleng gak ada. Jadi tubuh harus memproduksi sendiri. Otomatis bayi dengan ASI ekslusif, daya tahan tubuh bagus, infeksi-infeksi yang digunakan akan menyerang tubuh pun akan ada perlawan, jadi gak mudah sakit,” kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Ibukota Indonesia Prof. DR. dr. Rismala Dewi, Sp.A(K)., ditemui pada waktu acara Satgas ASI IDAI di dalam Jakarta, Hari Minggu (7/1/2024).

Lantaram daya tahan tubuhnya masih rendah, bayi memang benar lebih banyak berisiko terinfeksi bakteri serta virus. Itu sebabnya, bayi juga perlu tambahan proteksi lain dengan diberikan imunisasi rutin. Prof. Rismala menjelaskan bahwa pemberian ASI ekslusif juga imunisasi lengkap jadi pelengkap untuk memproduksi tubuh anak lebih banyak sehat. 

Ilustrasi menyusui. (Elements Envato)
Ilustrasi menyusui. (Elements Envato)

“Kita memang benar tidaklah bilang ASI sekadar cukup, gak perlu apa-apa lagi maka pasti semua penyakit gak datang, gak juga. Di tubuh anak sehat, tetap memperlihatkan kemungkinan atau pun sesekali sanggup cuma sakit. Tapi bukan jadi banyak terkena, bisa jadi dihindari,” ujarnya.

Di sisi lain, pemberian ASI juga tambahan ekonomis bagi orang tua sebab tiada perlu mengeluarkan uang sebanding sekali. Akan tetapi, prof. Rismala juga berpesan agar ibu harus sehat selama masa menyusui. Agar produksi ASI yang tersebut dihasilkan juga kualitas terbaik.

Meski jumlah agregat nomor kelahiran terus meningkat, IDAI mencatat kalau prevalensi bayi mendapatkan ASI ekslusif justru stagnan. Meski pemahaman ibu mengenai bagusnya ASI untuk bayi makin meluas di dalam masyarakat, menurut prof. Rismala masih ada tantangan lainnya pada menciptakan ibu juga konsisten menyusui ekslusif hingga anak usia 2 tahun.

“Yang agak sulit memang sebenarnya bagi wanita pekerja. Penelitian ditemukan, teristimewa pada ibu pekerja seperti pegawai bank, yang dimaksud bawa anaknya aja susah, ada jeda untuk menyusui juga susah. Jadi memang sebenarnya itu kalau ingin berhasil bukanlah cuma kita. Perlu ada kerjasama atau kebijakan dari pemerintah,” sarannya.

(Sumber: Suara.com)