Mahfud MD Berkomitmen Benahi Aparat Penegak Hukum, Mulai dari Polisi Hingga Jaksa

Mahfud MD Berkomitmen Benahi Aparat Penegak Hukum, Mulai dari Polisi Hingga Jaksa

Infocakrawala.com – Calon perwakilan presiden nomor urut 3, Mahfud Md berazam untuk fokus membenahi aparat penegak hukum apabila dirinya terpilih menjadi duta presiden Republik Indonesia mendampingi Ganjar Pranowo. Hal itu disampaikan Mahfud pada dialog ‘Tabrak Prof’ dengan publik Lampung, yang tersebut dilakukan Hari Jumat (26/1/2024)

“Kami akan mulai dari aparatnya sebab kalau hukum tumpul ke melawan itu biasanya aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum itu ada pada polisi, Kejaksaan, kemudian Pengadilan,” kata Mahfud.

Dalam acara tersebut, Mahfud tegas mengatakan hukum Indonesia masih tumpul ke melawan namun tajam ke bawah. Penegakan hukum dalam negeri ini hanya saja menguntungkan kelompok elit.

“Hukum di tempat Indonesia tumpul ke melawan itu artinya terhadap orang-orang penting, terhadap anaknya orang penting, istrinya orang penting, orang yang tersebut punya uang, orang yang mana punya kelompok, mafia, itu hukum banyak tak berjalan,” ujar Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, kondisi seperti ini menyebabkan publik kecil tiada mendapatkan pengamanan hukum. Sebagai contoh, Mahfud bercerita masalah warga yang digunakan terpaksa kehilangan tanah walaupun bukan pernah menjualnya.

“Misalnya tanpa peringatan beliau hidup di tempat suatu tempat, tak pernah jual tanah, mendadak tanahnya dijual ke orang lain dengan sertifikat yang resmi. Itu rakyat tidaklah dilindungi. Kalau mengadu, diusir katanya ini tidak tanahmu padahal beliau dapat warisan dari nenek moyangnya secara turun menurun,” katanya.

Maka dari itu, Ia menekankan tentang pentingnya upaya menegakkan hukum. Hal itu dimulai dengan cara membenahi aparat penegakan secara struktural.

“Nah ini jadi ke atas, harus kita tegakkan secara struktural, tegas peneggakan hukum. Ke bawah akan dilaksanakan proteksi hukum,” katanya.

Dirinya lalu berharap, pesta demokrasi 14 Februari 2024 nanti melahirkan pemimpin yang tersebut konsen terhadap keberpihakan hukum Indonesia terhadap rakyat.

“Tentu kita harus bersabar akibat telah berakumulasi begitu besar, tapi kita mulai di lima tahun ke depan, teristimewa mulai dari jantung masalahnya,” kata Mahfud.

(Sumber: Suara.com)