Kemenkes Gelar Imunisasi Polio Tambahan di tempat 3 Daerah Akibat Kasus Lumpuh Layu Akut, Catat Tanggalnya

Kemenkes Gelar Imunisasi Polio Tambahan di area tempat 3 Daerah Akibat Kasus Lumpuh Layu Akut, Catat Tanggalnya

Infocakrawala.com – Kementerian Aspek Kesehatan (Kemenkes) gelar kejuaraan imunisasi polio tambahan dalam Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Wilayah Sleman Yogyakarta menyusul kejadian luar biasa atau KLB polio. Imunisasi dijalankan serentak pada 15 Januari dan juga 19 Februari 2024.

Imunisasi polio tambahan dijalankan pasca ditemukan 3 persoalan hukum lumpuh layu akut dalam kabupaten Pamekasan lalu Sampang di dalam Jawa Timur, dan juga Wilayah Klaten, Jawa Tengah. Imunisasi ini masuk kategori Sub PIN Polio.

“Pemerintah sama-sama Komite Imunisasi Nasional telah terjadi memberikan rekomendasi untuk segera merespons KLB dengan memberikan imunisasi tambahan atau yang mana dikenal dengan Sub Pekan Imunisasi Polio (Sub PIN Polio),” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan juga Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu ketika konferensi pers, Hari Jumat (12/1/204).

Maxi menambahkan alasan imunisasi polio tambahan diselenggarakan dalam Jawa Tengah dan juga Jawa Timur yang merupakan lokasi terjadinya KLB polio. Pemberian imunisasi tambahan juga diadakan dalam Kota Sleman DIY, yakni area yang tersebut berbatasan segera dengan Kota Klaten, lokasi ditemukannya perkara polio beberapa waktu lalu.

“Sekalipun di tempat DIY tak ada kasus, tapi yang tersebut kita takuti itu sirkulasi virusnya ada di dalam kabupaten tetangga, mirip seperti dalam Aceh, imunisasi tambahan juga kita lakukan dalam Sumatera Utara,” terang Maxi.

Ia juga menjelaskan imunisasi polio tambahan akan dilaksanakan di 2 putaran. Putaran pertama dimulai pada 15 Januari 2024, sedangkan putaran kedua akan berlangsung mulai 19 Februari 2024. Masing-masing putaran dilaksanakan di waktu satu minggu dengan jarak antar putaran minimal satu bulan.

Maxi membeberkan, Sub PIN Polio ini berusaha mencapai anak berusia 0 sampai 7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya, walau status imunisasi telah lengkap, anak tetap memperlihatkan harus mengikuti inisiatif Sub PIN Polio.

“Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran lalu merata di area setiap tingkatkan, mulai dari desa, kecamatan, sampai kabupaten,” ucapnya.

Soal vaksin, Dirjen Maxi mengungkapkan bahwa jenis vaksin yang mana akan digunakan pada Sub PIN Polio kali ini adalah vaksin generasi terbaru, yaitu Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.

Imunisasi dapat didapatkan warga secara gratis di area infrastruktur layanan kemampuan fisik seperti puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, satuan sekolah seperti PAUD, TK, SD atau sederajat dan juga pos imunisasi lainnya di area bawah koordinasi puskesmas.

“Walaupun ada Sub PIN Polio, pelayanan Imunisasi rutin di tempat fasyankes tetap saja berjalan seperti biasa,” pungkas Maxi.

(Sumber: Suara.com)