Infocakrawala.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi sorotan usai menawarkan inisiatif kuliah dengan UKT yang mana bisa jadi dicicil. Namun yang menjadi kontroversi adalah cara mencicil UKT adalah lewat perusahaan pinjaman online atau pinjol
Hal ini dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) @/itbfess. Akun ini mengunggah poster terkait ITB yang tersebut bekerja sejenis dengan perusahaan pinjol Danacita untuk cicilan bayar kuliah mahasiswa.
Dalam poster itu, dijelaskan jikalau cicilan UKT dapat dibayar siswa di waktu 6 bulan sampai 12 bulan. Meski demikian, bunga pinjaman turut memicu emosi umum sebab mirip sangat besar, sehingga dinilai menyaingi pinjol.
Lantas, seperti apakah fakta ITB tawarkan UKT dicicil pakai pinjol? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Pengajuan cicilan tanpa DP
Dalam akun itu, disebutkan bahwa pelajar bisa jadi mengajukan cicilan tanpa DP sepeserpun. Tak hanya saja itu, siswa juga sanggup mengajukan cicilan tanpa jaminan apapun.
Akun ini juga mengunggah simulasi pengajuan cicilan. Contohnya biaya institusi belajar yang dibutuhkan pelajar sebesar Rp12.500.000, maka cicilan itu mampu dilunasi di waktu 6 bulan atau 12 bulan, lengkap dengan bunganya.
Apabila peserta didik ingin mencicil 12 bulan, maka uang yang mana harus dibayarkan peminjam setiap bulannya adalah Rp1.291.667 selama 12 bulan.
ITB menyediakan pilihan pembayaran UKT
Kepala Biro Komunikasi juga Hubungan Komunitas ITB, Naomi Haswanto menjelaskan bahwa di hal pembayaran UKT, peserta didik ITB mempunyai berbagai pilihan. Seperti mampu dilayani oleh berbagai jenis bank.
Selain itu, kata Naimu, peserta didik ITB juga mampu melakukan pembayaran UKT melalui layanan virtual account, kartu kredit, ataupun lembaga non bank khusus sekolah yang dimaksud telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Seribu orang tambahan diberi sarana cicilan
Pada bulan Desember 2023, Naomi melaporkan data bahwa sebanyak 2.800 pelajar ITB mengajukan keringanan UKT.
Dari jumlah total tersebut, terdapat sebanyak 1.492 pelajar ITB yang tersebut diberikan keleluasaan untuk mencicil Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).
Kemudian ada 184 siswa yang mana diberikan kebijakan penurunan besaran UKT untuk satu semester. Ditambah 124 pelajar diberikan penurunan besaran UKT secara permanen hingga yang dimaksud bersangkutan lulus.
Tuai kontroversi
Adanya kebijakan pembayaran UKT dengan sistem cicilan bulanan ini memicu kontroversi, tak cuma dari pelajar ITB, tetapi juga dari masyarakat.
Pasalnya, kebijakan itu memproduksi ITB, salah satu kampus terbaik di tempat Indonesia, seolah menyokong siswa berutang juga melakukan pinjol. Padahal selama ini, pinjol identik dengan hal-hal buruk.
Penjelasan pihak ITB
Terkait dengan adanya pembayaran UKT dengan sistem cicilan, pihak ITB memberikan penjelasan dalam laman resminya pada hari terakhir pekan (26/1/2024).
Dalam pernyataannya, ITB berikrar untuk memberikan akses institusi belajar yang berkualitas untuk mahasiswa.
Untuk menyokong tujuan tersebut, maka ITB akan terus mematuhi perundang-undangan sebagai wujud penyelenggaraan asas akuntabilitas di penyelenggaraan pendidikan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
(Sumber; Suara.com)