Bisnis  

Isu Sri Mulyani Mundur Lebay Pelaku Pasar Panic Selling

Isu Sri Mulyani Mundur Lebay Pelaku Pasar Panic Selling

Infocakrawala.com – Isu santer Sri Mulyani yang mana akan datang mengundurkan diri dari Menteri Keuangan menyebabkan pelaku bursa Tanah Air cukup khawatir. Kondisi ini menyebabkan para pemodal panic selling.

Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada menyatakan isu Sri Mulyani mundur sangat berlebihan lalu menghasilkan pelaku bursa sanggup khawatir dan juga panik yang dimaksud pada akhirnya terjadi panic selling.
“Begitu mengamati bursa melemah, makin menjadi panik akhirnya semua pelaku pangsa meninggalkan posisi. jadi, bisa jadi dikatakan penurunan market ya,” kata Reza pada waktu dihubungi Suara.com, Mulai Pekan (29/1/2024).

“Karena kepanikan mereka itu sendiri yang tersebut terlalu berlebihan di menanggapi pemberitaan yang dimaksud ada,” tambahnya.

Reza pun meminta-minta pelaku pangsa cooling down kemudian tak terpengaruh dengan isu liar tersebut, kemudian memperhatikan aspek fundamental emiten itu sendiri.

“Baiknya ya, penanam modal bisa jadi focus pada kinerja fundamental per emiten saja. Terutama akan masuk musim rilis Laporan Keuangan. Maka itu yang tersebut harusnya menjadi perhatian,” sarannya.

Dirinya pun meminta-minta para pelaku bursa jangan terlalu terganggu dengan isu-isu politik. Soal mengundurkan diri dari masuknya pihak di kabinet kan itu anggap hanya sentiment berlalu juga menjadi hal yang mana biasa.

“Simpelnya gini, apakah selama ini misalkan kinerja keuangan dari saham-saham big caps seperti ASII, ITMG, BBRI, BBCA lantaran pergantian Menteri? Gak kaan.. Jadi, itu yang tadi sy katakana rada lebay kalau dengan segera menghubungkan isu tersebut. Apalagi ini baru isu yang digunakan belum diketaui kebenarannya,” pungkasnya.

Pada akhir pekan kemarin isu mundurnya Sri Mulyani kembali kencang, kondisi ini memproduksi bursa sedikit kelimpungan. Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin Hari Jumat (26/1/2024) berakhir melemah di tempat zona merah pasca ditutup turun -0,57% atau terpangkas -40,954 basis point ke level 7.137,088.

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di area level 7.099 hingga batas berhadapan dengan pada level 7.178 pasca dibuka pada level 7.178.

Tapi pada hari ini Mulai Pekan (29/1/2024) IHSG dibuka naik ke level 7.137 dengan level tertinggi 7.177 lalu level terendah 7.138.

Volume operasi pada pukul 9.20 Waktu Indonesia Barat tercatat 1,87 miliar kali kemudian turnover 928,6 miliar kali lalu jumlah kali 179.362 kali. Lalu ada 216 saham yang digunakan menguat kemudian 208 saham yang digunakan melemah juga 225 saham yang mana tak bergerak.

Seblumnya isu santer mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan makin kian kencang berhembus dalam internal Kementerian Keuangan. Jika benar niatan Sri Mulyani mundur Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bersiap kehilangan menteri yang digunakan dinilai banyak pihak paling punya kredibilitas.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun tak meragukan kredibilitas mantan Direktur Pelaksana Bank Bumi tersebut.

“Menteri Sektor Bisnis paling punya kredibiltas adalah Sri Mulyani, meskipun saya berbeda pandangan tapi belum ada yang tersebut menggantikan Sri Mulyani di area orang sekitar Jokowi,” kata Bhima pada waktu dihubungi Suara.com pada Hari Jumat (26/1/2024).

Bhima menjelaskan akan ada dampak besar terhadap sektor ekonomi Indonesia jikalau benar niatan Sri Mulyani untuk mengundurkan diri dari dari Kabinet Indonesia Maju.

“Jadi begitu menteri Sri Mulyani serta menteri-menteri lainnya itu meninggalkan kabinet pasti efeknya akan terjadi shock terhadap kepercayaan investor, kreditur, bahkan konsekuensinya akan susah mendapatkan pinjaman baru atau kerjasama investasi,” kata Bhima.

“Karena ini persoalan bicara kredibilitas, sehingga efeknya ke pangsa dimana capaian realisasi investai itu akan sangat berisko tinggi lalu yang jelas ini sebagai bentuk shock therapy ke Jokowi,” katanya.

Isu mundurnya Sri Mulyani pertama kali diungkapkan oleh ekonom senior Faisal Basri pada sebuah diskusi baru-baru ini. Faisal bahkan menyatakan Sri Mulyani adalah menteri Jokowi yang digunakan paling siap mundur.

“Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) telah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing,” klaim Faisal pada Political Economic Outlook 2024 di area Tebet, Jakarta.

Yah dukungan Jokowi di konstetasi kebijakan pemerintah pemilihan 2024 terhadap pasangan Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming Raka menjadi alasan utama.

Tak semata-mata itu Faisal juga mengungkapkan Sri Mulyani kemudian Prabowo juga kerap berbeda pendapat, teristimewa untuk hambatan anggaran.

“Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan peluang ini segera insyaallah jadi pemicu yang dimaksud dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Lingkup Ekonomi, Keuangan, serta Industri Ginandjar Kartasasmita) kemudian 13 menteri lainnya mundur di area zaman Pak Harto (Presiden Soeharto),” sambungnya.

Dalam acara kegiatan Closing Bell CNBC Indonesia, Faisal mengungkapkan kabar para menteri teknokrat untuk mundur merupakan hal yang tersebut logis akibat teknokrat orang yang mana memiliki nilai etik lalu moral yang kuat, baik itu sektor ekonomi seperti Sri Mulyani, maupun nonekonom seperti Basuki.

“Teknokrat itu miliki standar etika tiada tertulis. Jadi kalau beliau diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan, beliau bilang ‘sorry nggak mau, tiada bisa, kalau bapak mau terus atau ibu mau terus silakan saya mundur. Itu biasa di tempat mana-mana,” tuturnya.

Faisal Basri menyampaikan standar nilai yang mana mengganggu perasaan para menteri teknokrat ialah terlalu banyaknya intervensi yang tersebut masuk pada tugas kemudian fungsi mereka untuk kepentingan urusan politik tertentu. Apalagi yang mana terkait dengan penyelenggaraan anggaran negara.

“Jadi Pak Jokowi ini ingin keliling Indonesia 2024 lebih banyak intens, bagikan apalah gitu ya, ‘wah itu anggarannya belum ada dalam APBN’, ‘tapi uangnya ada?’ diusahakan pak,’ ‘laksanakan’. Itu kan kalau dijalankan crime, oleh sebab itu setiap sen dari APBN itu harus persetujuan, nggak bisa jadi dijumbalit-jumbalitkan begitu, nah mulai resah teman-teman ini,” beber Faisal.

Meski demikian Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo sendiri sudah ada pernah membantah kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Di dunia maya isu kegagalan Sri Mulyani disebut dikarenakan sang Bendahara Negara kecewa dengan pemerintahan ketika ini.

“Klarifikasi: Tidak ada pernyataan Menkeu SMI mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar. Sampai pada waktu ini Ibu Sri Mulyani tetap memperlihatkan menjalankan tugas menjaga keuangan negara dengan penuh tanggung jawab,” kata Prastowo di area akun X @prastow pekan lalu.

(Suber: Suara.com)