Infocakrawala.com – Pengemudi lanjut usia yang menyebabkan kekacauan pada jalan raya merupakan permasalahan yang rutin dilaporkan, mulai dari penyokong fender tempat parkir yang tersebut kecil hingga kemacetan di tempat jalan bebas hambatan yang dimaksud menakutkan.
Meskipun tiada adil untuk mengkategorikan semua pengemudi lanjut usia di kelompok yang mana sama, namun mereka yang dimaksud miliki kemampuan kognitif yang tersebut terganggu mengakibatkan risiko yang dimaksud sangat nyata bagi pengguna jalan lainnya.
Dilansir dari Carscoops, Negeri Matahari Terbit mempunyai populasi yang digunakan menua. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang disebabkan oleh pengemudi yang mana telah tua yang dimaksud masih berada dalam jalanan.
Oleh akibat itu, perusahaan teknologi yang tersebut berbasis pada Jepang, NTT Data, sedang mengembangkan sistem Artificial Intelligence untuk mengidentifikasi pengemudi yang dimaksud kemungkinan besar mengalami penurunan mental.
Sebuah perusahaan taksi yang tersebut berbasis di tempat Tokyo, Kokusai Motorcars, bermitra dengan dia untuk mengembangkan perangkat lunak. Angka akan dikumpulkan dari pengemudi taksi yang mana berusia 65 tahun atau lebih.
Sistem Artificial Intelligence akan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk data dari berbagai sensor dan juga informasi GPS. Sistem ini juga akan mempertimbangkan kejadian-kejadian seperti pengereman serta akselerasi mendadak.
AI akan menentukan kemampuan pengemudi untuk mengambil langkah dengan cepat juga memperhatikan jalan.
Semua data disimpan di area cloud. Tahap pengujian awal dijadwalkan berlangsung hingga akhir Juni. NTT Angka berencana untuk menawarkan sistem Artificial Intelligence ini untuk perusahaan taksi serta logistik, dua sektor yang tersebut mempunyai total pengemudi yang digunakan semakin menua.
Tujuan dari layanan ini adalah untuk menurunkan kecelakaan kemudian mendeteksi demensia sejak dini. Organisasi asuransi juga dapat menggunakan layanan ini untuk perangkat lunak bursa massal.
Sensor dan juga Teknologi AI dapat menurunkan premi bagi para lansia. Potensial pengaplikasian teknologi ini lebih banyak dari sekadar memantau pengemudi yang tersebut berusia lanjut.
(Sumber: Suara.com)
