Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Penuh Demi Kemanusiaan di tempat Jalur Gaza: Segera Bebaskan Sandera Tanpa Syarat!

Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Penuh Demi Kemanusiaan di dalam tempat Jalur Gaza: Segera Bebaskan Sandera Tanpa Syarat!

InfoCakrawala.com – Sekjen PBB Anfonio Guterres menyokong gencatan senjata penuh di area Jalur Gaza. Dia menyebut bahwa jeda kemanusiaan antara Israel juga kelompok perlawanan Hamas Palestina tidak ada menyelesaikan hambatan utama.

“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa jeda kemanusiaan merupakan langkah ke arah yang mana benar – merupakan simbol harapan, tetapi itu tak menyelesaikan kesulitan utama yang digunakan kita hadapi,” kata Antonio Guterres dalam konferensi pers dengan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki, Selasa (28/11/2023).

“Oleh oleh sebab itu itu, kami menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada pembebasan sandera tanpa syarat serta segera, serta kemungkinan memberikan bantuan kemanusiaan secara efektif kepada seluruh warga pada Gaza, di tempat mana pun mereka tinggal,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang pesannya kepada pemerintah Israel yang dimaksud mengatakan pertempuran akan berlanjut ketika jeda berakhir, Guterres mengatakan: “Pesan saya sangat jelas. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan”.

“Kita mengalami situasi kemanusiaan yang tersebut dramatis. Pada saat yang digunakan sama, kami ingin pembebasan penuh seluruh sandera yang kami yakini harus dijalankan tanpa syarat kemudian segera, tetapi kita juga memerlukan gencatan senjata kemanusiaan di area Gaza, sekarang juga,” katanya.

Qatar pada Senin malam mengumumkan kesepakatan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan empat hari awal selama dua hari tambahan, untuk memungkinkan pertukaran sandera lebih besar lanjut.

Israel meluncurkan serangan militer masif di area Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang digunakan dijalankan Hamas pada 7 Oktober.

Serangan yang disebut telah lama menewaskan lebih besar dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak, dan juga 4 ribu perempuan, menurut otoritas kesehatan di area daerah kantong tersebut.

Sementara itu, jumlah agregat korban tewas di tempat Israel sebanyak 1.200 orang. (Anadolu)

(Sumber: Suara.com)