Diet Gagal Terus, Dokter Gizi Ungkap Faktor Genetik Ternyata Punya Pengaruh Besar Loh!

Diet Gagal Terus, Dokter Gizi Ungkap Faktor Genetik Ternyata Punya Pengaruh Besar Loh!

Infocakrawala.com – Diet menjadi cara seseorang untuk miliki tubuh yang sehat juga ideal. Namun, pada beberapa orang banyak merasa diet yang tersebut dilakukannya tidak ada bekerja dengan baik. Padahal, kemungkinan besar diet yang dilakukannya telah secara rutin dan juga teratur.

Dalam hal ini sanggup hanya terjadi oleh sebab itu diet yang digunakan dijalankan tiada sesuai dengan gen pada diri orang tersebut. Untuk itu, sebenarnya diet yang mana efektif harus disesuaikan dengan gen yang tersebut ada di diri sendiri. Hal ini bisa jadi diketahui dengan melakukan pemeriksaan genomik.

Dokter Spesialis Gizi, dr. Arti Indira M.Gizi, Sp.GK. mengatakan, pemeriksaan genomik ini akan membantu seseorang mengetahui sensitivitas tubuhnya. Artinya, ia tahu makanan yang tersebut cocok untuk dirinya.

ilustrasi diet (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi diet (freepik.com/rawpixel.com)

“Kita bisa jadi tahu sensitivitas si pasien misalnya terhadap kopi, gluten, penerimaan garam, atau misalnya asam lemak tertentu, kemudian nanti kita tahu metabolisme zat gizi di dalam pasien itu. Jadi sanggup tahu, cocok nggak sih saya mau diet keto tapi gen saya itu nggak cocok dengan pemberian lemak terlalu tinggi,” ungkap dr. Arti pada acara Prodia Genomics5versary, Hari Sabtu (17/2/2024).

Dengan mengetahui gen yang mana dimiliki, seseorang juga bisa saja menentukan diet yang akan dijalankan. Hal ini juga dapat membantu seseorang untuk menentukan tujuannya melakukan diet tersebut. Nantinya, diet yang tersebut diadakan akan disesuaikan dengan tujuan yang diinginkan

“Jadi memang benar kalau sudah ada melakukan pemeriksaan, kita ihat tujuannya mau apa dulu, mau menurunkan berat badan, atau mau menghindarkan penyakit tertentu, atau yang lain-lainnya,” katanya.

Meski demikian, tidak berarti pasca melakukan pemeriksaan genomik lalu konsumsi makanan yang tersebut sesuai cuma telah selesai. Berdasarkan penjelasan dr. Arti, orang yang disebutkan tetap saja harus memantau zat gizi yang dimaksud dikonsumsinya.

“Jadi kita pengen lebih tinggi optimal, ini makanya kita perlu observasi, yang tersebut namanya zat gizi tuh nggak mungkin saja sekarang makan besok sehat, pasti itu adalah proses jangka panjang. Namanya zat gizi itu saling connected, jadi misalnya tadi ada kekurangan vitamin D, kita terapi dengan makanan semua vitamin D,” jelas dr.Arti.

“Tapi ternyata kok nggak naik-naik nih si vitamin D-nya, nanti kita cek lagi, oh ternyata magnesiumnya kurang, makannya harus konsumsi makanan sumber magnesium. Hal ini juga kembali ke tujuan awalnya,” sambungnya.

Oleh sebab itu, pemeriksaan genomik ini akan sangat membantu, termasuk di hal diet. Hal ini juga menjawab mengapa beberapa orang kurus sulit gemuk, begitupun sebaliknya. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi tidaklah sesuai dengan gen di dirinya.

Melihat pentingnya genomik ini, Prodia telah terjadi mengembangkan pemeriksaan genomik untuk predictive preventive. Business and Marketing Director Prodia, Dr. Indriyanti Rafi Sukmawati, M.Si. menjelaskan, adanya pengembangan pemeriksaan genomik ini akan membantu tindakan preventif lalu prediktif tidak ada hanya sekali perkara diet, tetapi berbagai hambatan kebugaran lainnya.

“Kami berkontribusi untuk merancang kesadaran pentingnya tindakan preventif juga prediktif bagi rakyat agar taraf kemampuan fisik dapat semakin meningkat juga lebih lanjut berkualitas,” jelas Dr. Indriyanti.

Pemeriksaan genomik melibatkan analisis dan juga pemahaman informasi genetik yang digunakan terdapat di genom manusia. Proses ini melibatkan pengambilan sampel materi genetik seperti darah yang digunakan mengandung DNA.

Dengan melakukan pemeriksaan genomik di tempat negeri sendiri tentunya dapat melindungi miliaran data serta informasi penting yang mana terdapat pada gen setiap individu.