Bisnis  

Mengekor G7, Negeri Sakura Perluas Sanksi Sektor Bisnis Terhadap Rusia

Mengekor G7, Negeri Sakura Perluas Sanksi Bagian Bisnis Terhadap Rusia

Infocakrawala.com – JAKARTA – Negeri Matahari Terbit memperluas sanksi perekonomian terhadap Rusia terkait konflik Ukraina. Dalam perluasan sanksi tersebut, Tokyo sudah pernah melarang perdagangan dengan 29 entitas tambahan Rusia, 12 individu, termasuk pribadi eksekutif di area sebuah pabrik senjata, tujuh organisasi, kemudian sebuah bank juga telah lama dimasukkan ke pada daftar pembekuan aset Jepang.

“Kami memutuskan sanksi terbaru ini bekerja sejenis dengan G7 dari sudut pandang apa yang digunakan efektif pada mencapai perdamaian yang tersebut adil kemudian abadi di area Ukraina,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Negeri Matahari Terbit Yoshimasa Hayashi seperti dilansir Russia Today, Hari Sabtu (2/3/2024).

Di antara mereka itu yang tersebut masuk daftar hitam adalah kontraktor pertahanan Rusia Kalashnikov juga Almaz-Antey, dan juga Tinkoff Bank serta United Shipbuilding Corporation.

Sanksi yang dimaksud juga memiliki target perusahaan pelayaran Atomflot, produsen kereta api Uralvagonzavod, pemasok aspal Basalt, pembuat mesin pesawat Aviadvigatel, pembuat drone Aeroscan, pembuat sensor Neva Electronics, pemasok semikonduktor Angstrem, lalu perusahaan lainnya.

Tokyo juga melarang pasokan berlian Rusia untuk keperluan non-industri dari negara ketiga. Larangan berlian pertama kali diinformasikan oleh negara-negara G7 yang dimaksud terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, AS, dan juga Inggris pada awal Desember. Beberapa hari kemudian, larangan yang dimaksud dimasukkan pada paket sanksi ke-12 UE terhadap Rusia.

Mulai 1 Januari, pengiriman berlian non-industri yang ditambang, diproses, atau diproduksi di dalam Rusia ke pangsa negara-negara G7 kemudian UE dilarang. Pada tanggal 1 Maret, tahap kedua – yang tersebut diterapkan pada berlian alami Rusia mulai dari satu karat ke berhadapan dengan yang tersebut diproses dalam negara ketiga – mulai berlaku.

Moskow sudah mengalihkan perdagangan berliannya ke pangsa China, India, UEA, Armenia, kemudian Belarus – yang digunakan semuanya mengalami peningkatan tajam impor batu kasar lalu batu potong dari Rusia pada beberapa bulan terakhir. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov memberi peringatan bahwa larangan yang disebutkan akan mempunyai efek bumerang terhadap negara-negara Barat, dan juga berdampak pada perekonomian merekan sendiri.