Blak-blakan, Andika Perkasa Bongkar Soal Tekanan saat Pilpres 2019 Kala Jabat KSAD

Blak-blakan, Andika Perkasa Bongkar Soal Tekanan saat Pilpres 2019 Kala Jabat KSAD

InfoCakrawala.com Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, mengungkapkan dirinya pernah mendapatkan tekanan di dalam Pilpres 2019 lalu kala menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD.

Hal itu diungkapkan Andika saat menjadi bintang tamu podcast bersama eks Ketua KPK Abraham Samad dalam chanel Youtube Abraham Samad Speak Up seperti dilihat Suara.com, Rabu (22/11/2023).

“Bahasa saya tekanan, saya menggunakan tekanan. Tekanan itu ada dan juga itu langsung kepada saya. Lansung kepada saya,” kata Andika.

Ia pun berpesan kepada juniornya dimana pun mereka itu berada untuk pentingnya menjaga netralitas dalam Pemilu. Menurutnya, rambu-rambu peraturannya sudah jelas kemudian hal yang disebut harus diwaspadai.

Pasalnya, kata dia, dirinya juga melihat secara terang-terangan adanya dugaan tekanan juga hal itu merupakan tindakan yang dimaksud melanggar perundang-undangan terjadi di dalam Pilpres 2014.

“Waktu 2014 identik Pilpres juga saya waktu itu juga masih bintang satu lalu saya juga melihat ada ya tadi ada tindakan melanggar peraturan perundang undangan pemilihan umum tetapi itu kan saya bukan pemimpin waktu itu,” tuturnya.

Untuk itu, ia pun mewanti-wanti para juniornya yang kekinian sedang menjabat juga berada dalam struktur untuk waspada. Menurutnya, bujuk rayu atau godaan pasti akan selalu ada.

“Karena namanya bidang usaha mas, bidang usaha dari para pihak lah yang digunakan kemudian akan bersaing ini kan pasti ada. Usaha ini belum tentu dari puncaknya, tapi dari jajaran jajarannya itu pasti ada jangan sampai kita gak kuat atau bahkan gak tau sehingga akhirnya kita malah melakukan tindakan yang mana melanggar itu yang saya ingin mereka itu mewaspadai,” pungkasnya.

Pernyataan Panglima TNI

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono merespons pernyataan Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa yang merasa banyak ditekan sewaktu masih menjabat KSAD pada masa Pilpres 2019.

Yudo mengaku ia tidak ada mengalami adanya penekanan seperti yang dimaksud dialami oleh Andika. Ia menegaskan bahwa saat itu TNI semata-mata diperintahkan untuk netral.

“Kalau ada penekanan waktu 2019 saya waktu itu masih Panglima Armada Barat. Rasanya tidaklah ada tuh waktu itu penekanan dari KSAL,” kata Yudo pada Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).

“Waktu itu juga ya kita laksanakan perintahnya hampir mirip kaya kita ini. Netral, netral, netral,” imbuhnya.

Yudo menyatakan dirinya identik sekali tak pernah ditekan oleh pihak mana pun saat Pilpres 2019. Karea itu, Yudo sendiri merasa santai.

Bakal calon delegasi presiden (cawapres) Mahfud MD tengah mengomentari mengenai kans Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di area Media Center Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud di area Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2023). (Suara.com/Fakhri)
Bakal calon delegasi presiden (cawapres) Mahfud MD tengah mengomentari masalah kans Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres di tempat Media Center Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud di area Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2023). (Suara.com/Fakhri)

“Kalau ditanya masalah tentang penekanan nggak ada itu yang dimaksud nekan-nekan saya. Yo saya santai-santai aja, wong nggak ada yang tersebut nekan. Ya, alhamdulillah nggak ada penekanan-penekanan,” jelas dia.

Lebih lanjut, Yudo memastikan, prajurit TNI tak ada yang dimaksud merasa ditekan pada masa itu. Sebab TNI memiliki tugas yang lebih tinggi besar melebihi belaka untuk mengarahkan memilih salah satu paslon tertentu.

“Masa saya sampaikan netral ada yang dimaksud nekan-nekan, kalau netral yang tersebut nggak ada nekan, ya Alhamdulillah nggak ada, mudah-mudahan nggak ada. Karena TNI harus fokus pada tugas pokok yang tersebut lebih lanjut besar,” kata Yudo.

(Sumber: Suara.com)