Infocakrawala.com – JAKARTA – Konflik kebijakan pemerintah di dalam elite pascapemilu diharapkan jangan sampai berujung pada konflik horizontal. Dinamika urusan politik tentu mampu berpengaruh ke warga di dalam bawah.
Analis Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo berpendapat, selama konfliknya masih elite hanya atau dari bawah ke elite, maka tidaklah masalah. “Tapi kalau sudah ada konflik horizontal, itu akan susah untuk meredam atau mendinginkan tensi politiknya,” ujar Kunto, hari terakhir pekan (29/3/2024).
Dia menilai dinamika di tempat elite urusan politik masih aman selama masih pada koridor demokrasi, tidak ada menggunakan kekerasan, tidak ada menghasut, tak mengundang melakukan kekerasan. Dalam suasana bulan Ramadan, menjadi penting bagi semua orang untuk bisa jadi mengendalikan diri, termasuk pengendalian diri di urusan politik.
“Saya pikir sampai sekarang, belum ada konflik yang mana meruncing sampai berujung kekerasan. Saya harap tetap memperlihatkan kondusif terus suasananya. Walaupun ada konflik serta dinamika di area elite yang digunakan tensinya meninggi,” tuturnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan, rakyat harus dapat membedakan narasi untuk kepentingan kebijakan pemerintah elite kemudian yang tersebut memang sebenarnya nyata-nyata untuk mejaga demokrasi dan juga kepentingan pemilih atau rakyat luas. Masalahnya, ini cukup sulit.
“Harus sanggup membedakan mana retorika untuk kepentingan elite, mana retorika yang tersebut bertujuan merawat demokrasi. Nah ini yang tersebut susah. Karena secara retorika akan serupa saja. Butuh ketajaman kemudian kedalaman berpikir bagi kita untuk merespons isu elite,” pungkasnya.
