Infocakrawala.com – JAKARTA – Direktur Jenderal Potensial Defense Kementerian Defense (Dirjen Pothan Kemhan ), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto menjelaskan, Indonesia akan memanfaatkan Transfer of Technology (ToT) ketika menjalin kerja sebanding pertahanan dengan negara lain.
Piek Budyakto mengatakan, hal ini dijalankan guna mengangkat teknologi dari negara lain agar Industri Perlindungan Indonesia sanggup semakin mandiri, serta memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sendiri.
“Kita harus dapat mengangkat teknologi yang ada di tempat luar negara, SDM kita harus kita tingkatkan untuk mengambil ToT tersebut,” kata Piek Budyakto di seminar sekaligus pameran bidang pertahanan India-Indonesia, pada Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
“Ini tidak ada gampang, apa pun kita berjuang mendapat khasiat dari alih teknologi atau kerja sebanding dengan negara lain. Saat ini kebetulan rating di tempat angkatan bersenjata kita tahun ini, kalau kita akan mencoba lebih tinggi baik lagi,” sambungnya.
Dengan ToT yang dimaksud kata Piek, maka Indonesia akan dapat memproduksi alustsista secara mandiri, dan juga meningkatkan sektor pertahanan. Menurutnya, penyerapan teknologi yang dimaksud menjadi cara lain pada luar hubungan bilateral antarnegara.
“Kita harus bisa jadi mentransfer teknologi dari negara progresif seperti Indonesia, ini tidak ada mudah, kerja sebanding bilateral diadakan tapi itu sekadar tak cukup,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sejenis Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty meyakini, sektor pertahanan Indonesia dapat memproduksi alutsista secara mandiri.
“Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil faedah dari pengalaman dan juga keberhasilan negara maritim tetangganya,” kata Sandeep.
“Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin memulai pembangunan lapangan usaha pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman pada upaya ini,” sambungnya.
