Bisnis  

Lippo Karawaci Ungkap Strategi Pacu Bisnis Pusat Perbelanjaan

Lippo Karawaci Ungkap Strategi Pacu Bisnis Pusat Perbelanjaan

Infocakrawala.com – JAKARTA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis mencatatkan peningkatan kinerja usaha pusat perbelanjaan (mal) pada 2024. Hal ini meneruskan tren positif pada tahun 2023 pasca pemulihan Covid-19.

Group ketua eksekutif LPKR John Riady mengatakan, dalam segmen gaya hidup, khususnya dari kegiatan bisnis mal/pusat perbelanjaan dan juga hotel, LPKR mempertahankan kinerja keuangan yang mana stabil dalam tahun 2023 dengan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 9% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Laba kotor juga meningkat 6% YoY menjadi Simbol Rupiah 854 miliar.

”Sementara itu, EBITDA turun 5% menjadi Rupiah 289 miliar disebabkan peningkatan opex untuk menyokong pemulihan pascapandemi,” katanya di siaran pers, Mulai Pekan (29/4/2024).

Khusus pada segmen mal, pendapatan pada tahun 2023 naik menjadi Rp561 miliar, meningkat 11% dari Rp505 miliar pada tahun 2022, kemudian 27% dari Rp346 miliar pada tahun 2021. Rata-rata pengunjung mall juga meningkat sebesar 9% YoY menjadi 10 jt pengunjung per bulan dari 9,1 jt pengunjung pada tahun 2022. Jumlah pengunjung pun naik dengan cepat dari rata-rata 6,9 jt per bulan pada tahun 2021.

Untuk memacu usaha mal, LPKR telah terjadi melakukan pemulihan aset pusat belanja ikonik seperti Gajah Mada Plaza. Pada tahun 2024, LPKR juga mengembangkan kembali Plaza Semanggi yang dimaksud terletak di dalam kawasan pusat kegiatan bisnis utama (CBD) Jakarta. Seperti diketahui, LPKR ketika ini mengurus 59 pusat perdagangan di tempat 39 kota di dalam Indonesia, dengan area operasional bersih yang dapat disewakan sekitar 1,67 jt meter persegi.

Riset Colliers Indonesia menyebutkan kinerja kegiatan bisnis ritel secara bertahap kembali ke tingkat sebelum pandemi, dengan beberapa merek memperluas kehadirannya, termasuk yang baru memasuki lingkungan ekonomi Indonesia. Kunjungan mall juga telah lama melampaui tingkat tahun lalu dengan perkembangan antara 15% juga 20%.

Menurut riset tersebut, daya tarik sangat penting untuk tetap saja relevan di lanskap kompetitif. Beberapa pusat belanja mencoba pendekatan baru untuk menarik pengunjung dengan menawarkan pilihan hiburan. Selain itu, penyewa besar tradisional, seperti supermarket, juga mengalami kebangkitan popularitas, menguntungkan mall yang telah ada, serta yang akan datang.

Beberapa mall sedang meremajakan struktur fisiknya untuk menarik calon penyewa baru, sehingga menjadi magnetik bagi pengunjung. Pemilik properti juga diharapkan untuk terus mengidentifikasi tren yang mana muncul lantaran perpaduan penyewa yang dimaksud terencana dengan baik merupakan faktor penting yang tersebut membedakan satu pusat perdagangan dengan pusat perbelanjaan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyatakan tingkat kunjungan kompleks perbelanjaan atau okupansi pusat belanja telah terjadi naik sebesar 100% dibandingkan sewaktu pandemi Covid-19. Alphonzus juga memperkirakan pertumbuhannya akan mencapai 20% pada tahun ini.