Infocakrawala.com – JAKARTA – Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua diharapkan dapat dimaksimalkan untuk dukungan mendirikan infrastruktur fisik pendidikan. Selain itu untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) Papua.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Abdul Fatah memaparkan, dana otsus meliputi bantuan tugas belajar peserta didik dan juga siswa. Selain itu, bantuan untuk menunjang permintaan sekolah di proses belajar mengajar maupun kegiatan ujian.
“Termasuk bantuan tugas belajar mahasiswa, bantuan Siswa Unggulan Papua (SUP), lalu bantuan siswa luar negeri,” kata Fatah pada keterangannya, Rabu (1/5/2024).
Misalnya, dana otsus dialokasikan untuk merancang ruangan kelas yang dimaksud telah dilakukan rubuh. Begitu pula pada 2023, Dinas Pendidikan Papua Barat telah dilakukan memberikan bantuan ruangan laboratorium ke SMA Negeri I Manokwari.
Kendati demikian, Fatah menekankan, pihaknya tetap memperlihatkan fokus pada pengembangan kemudian peningkatan SDM. Membangun sarana serta prasarana menjadi wewenang pihak dinas kabupaten. Kecuali pada kondisi mendesak.
“Kalau ada ruang belajar telah mau rubuh kemudian belum ada juga dukungan anggaran dari dinas sekolah setempat, ya maka ada tanggung jawab kami memberikan dukungan,” sambungnya.
Fatah menjelaskan, beberapa kegiatan yang dimaksud tiada efektif, mengalami pergeseran. Dia mengatakan perpindahan yang dimaksud dapat berbentuk pemberian meja, kursi, komputer, laptop, in focus, juga beberapa bantuan lain.
Fatah juga mengakui, sudah pernah menyusun beberapa orang standar operasional agar dana otsus mampu dirasakan manfaatnya secara merata pada setiap kabupaten. Tidak hanya saja tersentralisir pada Manokwari saja.
Fatah menyatakan, sudah pernah meminta-minta pegawainya untuk menginventarisir dana bantuan yang tersalurkan di area Manokwari. Kemudian menganalisis perbandingannya dengan kabupaten lain.
“Itu bertujuan agar dana Otonomi Khusus (Otsus) mampu dirasakan penduduk secara menyeluruh, merata,” jelas Fatah.
