Bisnis  

Sektor Bisnis Suram, Amerika Serikat Terancam Stagflasi

Bidang Bisnis Suram, Amerika Serikat Terancam Stagflasi

Infocakrawala.com – JAKARTA – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis data makroekonomi terbaru mengindikasikan ekonomi negara ini terancam menuju stagflasi. Tanda-tanda suram yang dimaksud mengisyaratkan tantangan-tantangan berat di tempat masa mendatang, menurut Business Insider.

Berdasarkan laporan, Layanan Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) meningkat pada tingkat tahunan belaka 1,6% pada Kuartal I-2024 terpencil di tempat bawah proyeksi 2,5%. Pertumbuhan yang tersebut lebih tinggi lambat dari yang digunakan diharapkan mengikuti kenaikan 3,4% yang tersebut tercatat pada Oktober-Desember 2023 lalu 4,9% pada kuartal sebelumnya.

“Ini adalah laporan terburuk dari dua hal peningkatan yang digunakan lebih tinggi lambat dari yang mana diperkirakan. Inflasi yang digunakan lebih tinggi tinggi dari yang tersebut diperkirakan,” ujar Kepala Penyertaan Modal CIBC Private Wealth US David Donabedian dikutipkan Russian Today, Selasa (30/4/2024).

Pertumbuhan yang dimaksud lemah kemudian melonjaknya harga-harga konsumen merupakan tanda-tanda stagflasi, yang tersebut ditandai dengan kelesuan ekonomi kemudian kenaikan kenaikan harga pada jangka waktu yang digunakan lama. Negeri Paman Sam terakhir kali dilanda stagflasi pada 1970-an ketika pemuaian melonjak hingga dua digit pada waktu ekonomi jatuh.

Para pembuat kebijakan Amerika Serikat merespons dengan meninggal suku bunga acuan hingga mencapai 20% untuk menurunkan harga. Namun menyebabkan kegiatan ekonomi Negeri Paman Sam jatuh ke di resesi yang dalam. Federal Reserve pada Maret menahan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,5%. Pertemuan berikutnya dari Komite Pasar Terbuka The Fed dijadwalkan 1 Mei 2024.

Baca Juga: Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru Batasi Ekspor LNG Rusia, Kota Moskow Meradang

Pada ketika yang mana sama, indeks tarif pengeluaran konsumsi pribadi, yang dimaksud digunakan sebagai ukuran pemuaian utama oleh The Fed, meningkat pada laju tahunan 3,4%, menandai kenaikan terbesar pada setahun. Biro Analisis Sektor Bisnis melaporkan belanja konsumen di dalam Amerika Serikat mengalami kenaikan 2,5% pada Januari hingga Maret turun dari kenaikan 3,3% pada Kuartal IV-2023 dan juga di area bawah proyeksi 3%, demikian. Hal ini memberikan batasan penting pada kemampuan The Fed untuk mengambil tindakan, dikarenakan regulator telah lama menjelaskan bahwa kenaikan harga mengecil sebelum terjadi penurunan suku bunga.