Waspada Bencana Eksternalitas Sampah

Waspada Bencana Eksternalitas Sampah

Infocakrawala.com – Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

INDONESIA merupakan negara yang dimaksud mempunyai peluang sektor ekonomi tinggi, kian diperhatikan dunia internasional sebagai kegiatan ekonomi terbesar di tempat Asia Tenggara yang tersebut mempunyai sebagian karakteristik sehingga mampu menempatkan negara ini pada sikap yang mana bagus untuk mengalami perkembangan sektor ekonomi yang tersebut pesat. Bank Indonesia mengatakan bahwa sektor ekonomi Indonesia ketika ini akan menjadi yang terbaik di dalam dunia.

Hal yang disebutkan lantaran selama periode 2014-2022, rata-rata Kontribusi Pendapatan Domestik Bruto manufaktur terhadap total Ekonomi Nasional Indonesia adalah sebesar 19,9%. Angka yang disebutkan berhasil menempatkan Indonesia lebih banyak tinggi dari rata-rata partisipasi Produk Domestik Bruto manufaktur dunia yang digunakan sebesar 16,26% maupun rata-rata negara OECD (13,6%), juga melampaui negara-negara peers seperti Australia (5,8%), Brazil (10,5%), Rusia (12,5%), India (14,5%), Italia (14,7%), kemudian Filipina (18,8%).

Bahkan kini, tatkala kondisi sektor ekonomi global sedang tidaklah baik-baik saja, dunia usaha Indonesia mampu terus bertumbuh hingga menumbuhkan optimistisme segenap pelaku ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan data bahwa perekonomian Indonesia 2023 bertambah 5,05% atau mencapai Rp20.892,4 triliun lalu Pendapatan Domestik Bruto per kapita mencapai Rp75,0 jt atau USD4.919,7.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, perkembangan sektor bidang manufaktur di tempat Indonesia juga menunjukkan catatan positif kemudian berdaya saing. Kemenperind RI mencatatkan bahwa pada kurun waktu 2014-2022, Produk Domestik Bruto manufaktur Indonesia mempunyai rata-rata perkembangan sebesar 3,44% per tahun. Rata-rata perkembangan yang disebutkan lebih tinggi tinggi dari rata-rata perkembangan dunia yang mana sebesar 2,35%, maupun anggota The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang mana sebesar (2,08%).

Pembangunan lalu perkembangan sektor ekonomi sudah lama dianggap sebagai tonggak kemajuan bagi banyak negara di tempat seluruh dunia. Patut diakui bahwa Indonesia dengan kekayaan alamnya yang digunakan melimpah juga populasi yang digunakan besar telah lama menjadi salah satu negara dengan perkembangan sektor ekonomi yang signifikan di beberapa dekade terakhir.

Sayangnya, di perjalanan menuju kemakmuran tersebut, terjadi kontradiksi yang tersebut signifikan terhadap kerusakan lingkungan. Sementara peningkatan kegiatan ekonomi yang tersebut pesat mengakibatkan kemakmuran dan juga kesejahteraan bagi sejumlah orang, dampak negatifnya terhadap lingkungan rutin kali terabaikan atau diabaikan.

Darurat Pengelolaan Sampah

Berbagai diskursus menyebutkan bahwa faktor utama kecacatan lingkungan adalah kegiatan manusia pada proses perkembangan ekonomi. Oleh sebab itu, kesulitan terpenting penyelenggaraan dunia usaha sebenarnya terletak pada cara untuk menghadapi trade off antara konstruksi juga upaya pelestarian lingkungan.

Pada jangka pendek penyelenggaraan perekonomian miliki dampak positif bagi perekonomian suatu negara, misalnya menurunkan pengangguran, kemiskinan, meningkatkan standar hidup, memperbaiki tingkat pendapatan nasional dan juga meningkatnya perkembangan ekonomi.

Akan tetapi, jikalau dilihat dari jangka panjangnya, pembangunan kegiatan ekonomi dapat berdampak negatif teristimewa pada permasalahan lingkungan dan juga alam yang dimaksud selanjutnya akan berdampak negatif pula bagi keberlangsungan hidup manusia, seperti kehancuran lingkungan, kebakaran hutan, pengelolaan sampah, pencemaran tanah, air juga udara. Pun pencemaran lingkungan yang mana terjadi secara terus menerus dapat berakibat pada bencana alam, pembaharuan iklim secara ekstrem hingga munculnya berbagai penyakit yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia.

Tak dapat dipungkiri bahwa isu kehancuran lingkungan sangat erat kaitannya dengan perekonomian. Hal yang disebutkan lantaran pembangunan dunia usaha pada Indonesia fokus pada peningkatan Pendapatan Domestik Bruto yang belum memasukkan faktor kecacatan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan akibat penyelenggaraan sektor ekonomi yang dimaksud pesat ialah pengelolaan sampah yang mana masih kurang memadai. Hal yang dimaksud lantaran pesatnya perkembangan perekonomian terus-menerus diiringi oleh peningkatan produksi serta konsumsi, yang tersebut pada gilirannya menyebabkan penumpukan sampah yang mana besar.