Infocakrawala.com – JAKARTA – Mahasiswa merupakan golongan muda yang tersebut punya prospek besar untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045. Namun, sederet kesulitan membayangi langkah merekan untuk bisa saja sukses. Mulai dari kurangnya pengalaman dan juga keahlian yang mana dibutuhkan dunia kerja hingga perilaku konsumtif yang tersebut tiada diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang mana sehat.
Career & HR Content Creator Chrishera Consulting Group Yova Shera Sianturi mengingatkan para generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk tiada cuma fokus pada urusan akademik tetapi juga harus berpartisipasi mempelajari berbagai keahlian yang dibutuhkan para pemberi kerja.
“Kebanyakan perusahaan itu tidaklah peduli berapa IPK kalian tapi skill apa yang dimaksud sanggup dikontribusikan,” ujar Yova pada kuliah umum bertajuk ‘Optimizing Your Career Path with Smart Financial Choice’ diambil Selasa (14/5/2024).
Setidaknya ada tiga keterampilan utama yang mana menurut Yova harus dipelajari juga dimiliki oleh setiap pelajar untuk mampu sukses berkarier pada dunia kerja. Pertama, kemampuan berinteraksi secara efektif. Kedua, adaptif atau mampu beradaptasi dengan inovasi yang dimaksud cepat. Ketiga, berpikir kritis kemudian mampu menyelesaikan kesulitan (critical thinking and problem solving). “Selain top 3 skill tadi, pengalaman tiada dapat bohong,” jelasnya.
Pemateri lainnya, financial planner yang juga Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Ninnasi Muttaqiin mengungkapkan banyak permasalahan keuangan yang kerap menghambat atau bahkan menggagalkan kesuksesan generasi muda, antara lain kurangnya pengetahuan dan juga perencanaan keuangan, pengambilan tindakan keuangan yang dimaksud terlalu cepat dan juga terkadang tanpa pikir panjang. Selanjutnya perilaku konsumtif lalu kurang bijaksana di berbelanja, dan juga tiada menyadari akan resiko keuangan. Untuk itu penting bagi anak muda untuk melek keuangan.
“Belajarlah mengatur keuangan yang tersebut baik dengan menimbulkan skala prioritas atau goals sejak dini. Mulailah dengan berpikir positif tentang uang, lalu mulailah penanaman modal untuk diri sendiri, juga yang mana tidaklah kalah penting adalah pandai memilih gaya hidup dan juga lingkungan pergaulan,” tutur Ninna.
Selain perguruan tinggi, salah satu entitas yang dimaksud juga melakukan riset untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan keuangan masyarakat, khususnya generasi muda adalah Bank Jago.
Value Proposition Manager Bank Jago Muhammad Pandu menjelaskan, Bank Jago melakukan penelitian serta menganalisis ribuan permasalahan keuangan warga guna memunculkan solusi keuangan berbasis teknologi.
“Isu yang tersebut paling banyak muncul, antara lain belum tanggal tua uang telah habis, pengeluaran lebih lanjut besar dari pemasukan, dan juga ada uang dulu atau atur uang dulu?” ungkap Pandu.
