Infocakrawala.com – JAKARTA – Sebagai komitmen dan juga aksi nyata Great Eastern Life Indonesia di menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environment-Social-Governance) di dalam di lini bisnisnya, Great Eastern Life Indonesia meluncurkan GreatLink SustAInability Equity Fund – sub dana yang digunakan mengoptimalkan pemakaian teknologi Artificial Intelligence (AI) di pengelolaan pembangunan ekonomi nya pada saham-saham yang dimaksud mempertimbangkan aspek Lingkungan, Sosial dan juga Tata Kelola Perusahaan yang baik di area Bursa Efek Indonesia.
GreatLink SustAInability Equity Fund merupakan alternatif pilihan dana pembangunan ekonomi bagi pelanggan yang mana ingin mendapatkan tingkat hasil pembangunan ekonomi yang mana optimal dengan tingkat risiko tinggi untuk penanaman modal jangka panjang. Untuk penempatan pembangunan ekonomi pada GreatLink SustAInability Equity Fund sebagian besar pada instrumen ekuitas dengan alokasi min. 80% pada Efek Ekuitas lalu maks. 20% pada Pasar Uang.
ESG telah terjadi menjadi standar yang digunakan untuk menilai perusahaan berhadapan dengan komitmennya terhadap keberlanjutan sehingga mampu menghasilkan kembali produk/layanan yang dimaksud berdampak positif bagi ekonomi, sosial, & lingkungan. Tak semata-mata itu, ESG juga kerap kali dipakai menjadi salah satu parameter apakah perusahaan mempunyai ketahanan tinggi di menghadapi masa krisis juga apakah perusahaan mampu menciptakan kinerja profitabilitas di jangka panjang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sendiri sudah pernah meluncurkan indeks saham berbasis aturan ESG yang mana bernama IDX ESG Leaders pada 14 Desember 2022. Ukuran yang disebutkan mengukur kinerja perusahaan-perusahaan dalam Indonesia yang digunakan menerapkan praktik ESG atau yang disebut dengan perusahaan berisiko ESG rendah. Filter utama daftar emiten yang tersebut masuk ke di Ukuran IDX ESG Leaders ialah perusahaan-perusahaan yang memiliki skor risiko rendah atau rating ESG dari Sustainalytics .
Per November 2023, Direktur Utama BEI, Iman Rachman pada acara Mandiri Sustainability Pertemuan pada Kamis, 7 Desember 2023, mengungkapkan, bahwa sebanyak 44% perusahaan emiten di dalam BEI dengan risiko ESG rendah mengalami apresiasi tarif saham yang mana lebih lanjut tinggi dibandingkan emiten lainnya.
Daftar perusahaan emiten dengan risiko ESG rendah yang dimaksud memiliki kinerja keuangan positif yang mana ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang dimaksud lebih lanjut tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ESG bukanlah cuma tentang mewujudkan tanggung jawab sosial, tetapi juga mampu berkontribusi pada profitabilitas perusahaan.
Great Eastern Life Indonesia sendiri telah lama menerapkan praktik ESG pada keberlangsungan industri dengan berlandaskan pada tiga pilar keberlanjutan (sustainability), yaitu lingkungan (environment), sosial (social), serta tata kelola (governance).
Komitmen ini sejalan dengan brand promise Great Eastern Life Indonesia yang tersebut ingin menginspirasi publik untuk bisa jadi meraih berbagai aspirasi di kehidupannya dan juga Jadi Hebat, Reach for Great. Lewat berbagai pembaharuan lalu program, Great Eastern Life Indonesia sudah pernah mengamplifikasi arahan nyata bahwa Jadi Luar Biasa juga berarti peduli terhadap lingkungan & sosial tempat operasional kegiatan bisnis berjalan.
