Kapan kita sebaiknya melakukan “self care” untuk cegah stres?

Kapan kita sebaiknya melakukan “self care” untuk cegah stres?

InfoCakrawala.com – Jakarta – Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia Tiara Puspita mengatakan self care atau rutinitas merawat diri untuk menjaga keseimbangan emosional harus dijalani secara sadar dan juga juga tahu kapan untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan.

“Self care adalah aktivitas atau kegiatan yang yang dijalani secara sadar lalu ada intensi untuk merawat diri kemudian menjaga keseimbangan untuk me-’recharge’ diri, kita harus tahu kapan memprioritaskan waktu kemudian tiada terlalu maksa,” kata Tiara dalam acara Media Gathering Shopee 12.12 birthday sale dengan tema Menyikapi Asa juga Rasa Bahagia Melalui “Self-Care” pada Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan self care harus dilaksanakan secara sadar serta di area area tengah waktu yang digunakan hal itu dipunyai, namun bukan memaksakan diri melakukannya setiap hari. Semakin banyak aktivitas juga pekerjaan, maka semakin minim waktu dimiliki untuk melakukan perawatan diri yang mana “mindfulness”, maka itu perawatan diri yang singkat namun intens sanggup menjadi cara meredakan stres.

Membagi waktu seperti meluangkan 10 menit untuk latihan pernapasan, berjalan dengan memperhatikan sekitar, serta bersyukur atas apa yang digunakan yang terjadi hari ini sanggup menjadi cara untuk menjaga kesehatan emosional serta juga mental. Cara lain juga mampu dilaksanakan seperti berolahraga juga makan makanan bergizi serta tidur teratur.

“Caranya kembali ke masing-masing individu, apa yang digunakan yang kita punya jadi self care tidaklah selalu harus mengeluarkan uang tapi sesuatu yang tersebut itu ‘free’ juga bisa,” katanya.

Konselor pada Tiga Generasi kemudian International Wellbeing Center ini mengatakan self care sanggup jadi diimplementasikan berkala atau sebulan sekali dengan perencanaan saat tubuh sudah terasa selalu lelah, mulai gelisah, lalu sensitif terhadap hal-hal kecil. Tiara juga mengatakan terkadang seseorang bukan sadar dirinya sudah terlalu lelah secara mental sampai menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan seperti hambatan pencernaan, kulit sensitif, juga gatal-gatal.

Self care sanggup jadi dilaksanakan dengan perencanaan serta budgeting yang digunakan mana dilaksanakan setiap bulan, agar bukan mengganggu pengeluaran regular kemudian bukan menjadi kesulitan baru lantaran dana yang dimaksud tidak ada ada terkontrol.

Jika seseorang tiada ada melakukan self care secara rutin, maka setiap ada permasalahan kecil akan selalu meledak-ledak kemudian juga tak sanggup mengontrol emosinya, yang digunakan hal tersebut akhirnya berdampak negatif terhadap dirinya sendiri serta keluarga lalu lingkungan sekitarnya.

“Kalau jangka panjang dapat jadi stres kronis, jadi sakit secara fisik sampai opname, level tertingginya mampu belaka jadi burnout, jadi kita harus mencegah burnout, luangkan waktu untuk diri kita, engga perlu lama-lama, main mirip anak, pasangan, tapi tetap perlu ada waktu untuk diri sendiri,” ucapnya.

Tiara mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memerlukan perawatan diri atau self care, namun cara untuk memenuhi itu semua berbeda-beda masing-masing individu. Laki-laki rentan mengalami depresi lantaran sulit untuk bercerita, sehingga sering mengalihkan dirinya ke hobi. Sementara wanita biasanya mengalihkan stresnya dengan berbelanja atau pergi bersama teman.

Namun semua perlu direncanakan kemudian juga tetap disesuaikan dengan kebutuhan kemudian prioritas agar tidak ada ada menimbulkan kesulitan atau faktor stres yang baru.

(Sumber: AntaraNews)