Jangan Mager, Metabolic Syndrome Mulai Incar Usia Muda

Jangan Mager, Metabolic Syndrome Mulai Incar Usia Muda

Infocakrawala.com – SURABAYA – Penyakit metabolik (metabolic syndrome) belakangan ini mengalami transformasi usia penderitanya. Tak semata-mata yang tersebut tua, namun mulai ada tren penyakit ini diidap orang yang dimaksud usianya pada bawah 40 tahun. Bahkan yang tergolong muda, usia 20 tahun mampu terkena penyakit ini.

“Ada hipertensi, kolestetol, asam urat, serta obesitas. Itu metabolik,” terang Kepala Dinas Kesejahteraan Jawa Timur Dr. Erwin Ashta Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, di area sela-sela event Surabaya Medic Air Run 2024 pada Fakultas Medis Universitas Airlangga (FK Unair), Hari Minggu (26/5/2024).

Dia mengingatkan penduduk tambahan berhati-hati. Biasanya, sambung Erwin, yang tersebut pertama menyerang adalah diabetes. Jika bukan segera ditangani, akan berpotensi mengakibatkan penyakit lain seperti hipertensi, kolesterol, lalu sebagainya.


Meski begitu, penduduk jangan terlalu panik dengan semua itu. Erwin menghadirkan untuk mengubah pola hidup sehat dari sekarang. Dorong remaja kemudian generasi muda berolahraga, menerapkan pola hidup sehat dengan makanan yang mana bergizi seimbang, tidur cukup.

Satu hal penting, sambung Erwin, gadget itu baik, namun ada sisi kurang baiknya yaitu menghasilkan seseorang malas bergerak (mager).

“Pakailah gadget bukanlah hanya sekali untuk kegiatan konsumtif, tapi gunakan gadget untuk hitung nadi, tekanan darah juga jumlah keseluruhan langkah kita. Caranya ya ayo kita berjalan,” urainya.

Surabaya Medic Air Run 2024 Diikuti 3.100 Pelari

Sebanyak 3.100 pelari mengikuti event Surabaya Medic Air Run 2024, Hari Minggu (26/5/2024), di tempat Fakultas Medis Unair. Jumlah ini melebihi target panitia di area nomor 3.000.


“Alhamdulillah jumlah agregat pesertanya melebihi dari yang dimaksud kita targetkan. Yang mengambil bagian sekarang ada 3.100 pelari sedangkan kita targetnya hanya sekali 3.000 saja,” kata ketua panitia,” Dr. dr. Efrata Sembiring.

Menurutnya, para pelari ini dibagi menjadi dua kategori yaitu 5 K kemudian 10 K. Event ini untuk memperingati HUT Perkotaan Surabaya, sehingga rute lari ini keliling kota khususnya melintasi kawasan bersejarah pada Pusat Kota Pahlawan.

Dekan FK Unair Prof. Dr. dr. Budi Santoso mengapresiasi pelaksanaan event ini. Melihat antusias peserta, bukan menghentikan kemungkinan event Medic Air Run ini akan diselenggarakan dengan skala yang dimaksud lebih lanjut besar.

“Apalagi sejumlah pihak yang mana mendukung, khususnya Pemprov Jatim juga Kodam V Brawijaya. Kita siap untuk berkolaborasi di rangka menciptakan budaya hidup sehat dengan olah raga lagi,” katanya.